Selasa, 06 Mei 2008

Membakar Fighting Spirit Anda

"Tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat menggantikan ketekunan
dan keteguhan hati. Itulah kunci sukses."
(Calvin Coolidge)

Bulan ini, kita baru saja mengenangkan jasa para pahlawan. Salah satu
ciri utama seorang pahlawan adalah semangat perjuangannya. Semangat
berjuang inilah yang mengantar bangsa ini mewujudkan cita-cita
kemerdekaannya.

Sementara itu, kalau kita melihat kilas jejak orang-orang sukses,
kita menemukan satu benang merah. Benang merah itu tak lain adalah
fighting spirit (semangat juang) untuk mencapai kesuksesan itu.
Fighting spirit sangat dekat dengan semangat berkompetisi secara luar
biasa. Hampir semua orang yang berprestasi memiliki fighting spirit
yang membuat mereka unggul.

Nah, bagaimana kualitas fighting spirit Anda dalam merengkuh
kesuksesan? Marilah kita simak bersama. Thomas Alva Edison dikenal
sebagai ilmuwan dan penemu luar biasa. Namun, kalau kita lihat latar
kehidupannya, Edison bukanlah orang yang cerdas-cerdas amat. Dia
gagal mengenyam pendidikan sampai selesai.

Diperkirakan IQ-nya hanya sekitar 110 sampai 120. Tuli sejak usia 11
tahun. Dia akrab dengan beragam penolakan. Namun, dia tidak pernah
patah arang. Sampai-sampai di laboratorium, dia menggoreskan catatan
kecil. Katanya," Kalau tidak ada pabrik yang mau membuat penemuan
saya, sayalah yang akan membuat pabrik itu." Baginya, pabrik atau
mati. Nah, semangat ini mirip adagium para pahwalan kita: merdeka
atau mati.

Sosok inspiratif lain adalah Napoleon Bonaparte. Setelah kalah
perang, Napoleon dibuang ke Pulau Elba. Di masa pembuangan itu,
Napoleon menuliskan kegeramannya. "Sejak kecil saya tidak bisa berada
di tempat lain selain berada di kelas teratas," katanya. Menurut
kesaksian istrinya Josephine, Napoleon tidak bisa menerima kekalahan
kecil. Bahkan, dalam permainan catur sekalipun. Dia akan berupaya
keras memenangi permainan.

Tak disangkal, semangat fighting spirit inilah yang membuat hasil-
hasil dan prestasi yang luar biasa diciptakan. Tanpa semangat ini,
kita hanya akan berakhir dengan rekor yang biasa-biasa dan sedang-
sedang saja. Mudah berpuas diri. Namun, semangat menjadi pemenang
itulah yang menciptakan rekor -rekor dunia dan berbagai hal yang
dianggap 'tidak mungkin' dapat dipatahkan.

Fighting spirit adalah semangat untuk berjuang tanpa mengenal
menyerah. Keinginan untuk membuktikan bahwa kita bisa menjadi jauh
lebih baik, bahkan bisa tampil menjadi pemenang meskipun harapan yang
ada tampaknya tipis sekali. Bicara tentang hal ini, salah satu contoh
yang baik adalah tatkala kita menonton film pertarungan Rocky Balboa
dalam film-film Rocky. Pertarungan yang diberikan Rocky adalah salah
satu contoh yang baik dari makna fighting spirit.

Fighting spirit ini berlaku dalam setiap aspek kehidupan yang kita
jalani. Fighting spirit mampu membuat kita mencapai level tertinggi
dalam prestasi kita. Hal ini berarti, kita tidak mudah menyerah dalam
bisnis yang kita jalani. Meski bertebaran komentar-komentar buruk di
sekeliling kita.

Tak patah arang

Tidak mudah patah arang saat di mana orang lain menyerah. Berani
menantang diri. Rela berkorban serta memberikan diri secara total
untuk mencapai suatu rekor prestasi. Dalam hal meraih tujuan bisnis,
membuktikan kualitas kerja, melebihi standar kebutuhan klien,
semuanya bisa kita capai dengan fighting spirit yang tinggi. Semangat
ini akan membuat orang bekerja secara tuntas dan prima.

Saya teringat kisah fighting spirit yang luar biasa dari seorang agen
asuransi. Saat itu, cita-citanya adalah bisa membawa kedua
orangtuanya ke luar negeri. Satu-satunya cara adalah memperoleh tiket
mengikuti konferensi di luar negeri, sehingga dia bisa membawa orang
tuanya.

Waktu untuk memenuhi target tinggal 2 bulan. Terlalu pesimistis, dan
kebanyakan agen pasti mengatakan bahwa dalam dua bulan angkanya
terlalu sulit dicapai. Namun, tidak demikian dengan rekan saya
tersebut. Dia membulatkan lagi cita-citanya. Memetakan lagi
rencananya. Lalu, mulai berjuang siang dan malam.

Waktu luangnya betul-betul ia pakai untuk mewujudkan cita-citanya
itu. Dan tatkala diumumkan siapa-siapa yang berhasil mengikuti
konferensi itu pada akhir tahun, namanya tercantum di situ. Dia
berlutut ke tanah, menangis penuh kebahagiaan.

Kisah lain yang cukup mengesan adalah Michael Jordan, maestro dunia
basket. Dirinya adalah bintang sejati yang tidak bisa menerima
tantangan. Sampai-sampai pada 1998, Jordan berkata kepada reporter
sebelum musim NBA mulai, "Kalau tidak ada tantangan, rasanya saya
tidak bisa menunjukkan kepiawaian saya".

Bahkan, pernah ketika pelatih dari New York Knick mengejeknya bahwa
Jordan berusaha berbaik-baik dengan pemainnya untuk mendapatkan
keuntungan di lapangan. Jordan begitu terbakar semangatnya, sehingga
dia melumatkan the Knicks dengan kemenangan telak unggul 53 skor.
Sebuah skor kemenangan yang fantastis.

Di bidang apa pun, para pahlawan dan orang-orang sukses ini menjadi
saksi pentingnya fighting spirit ini. Tunjukkan bahwa kita tidak
menerima begitu saja kritikan dan cercaan orang pada apa yang kita
lakukan. Bahkan tunjukkan kita bisa memberikan hasil yang jauh lebih
baik.

Jangan pula gampang menyerah sebelum pertandingan betul-betul usai.
Selama masih ada waktu, kita masih punya peluang untuk meraih
kemenangan dalam diri kita. Itulah yang kita pelajari dari Edison,
Napoleon, Rocky Balboa, si agen asuransi serta Michael Jordan.
Tanyakan sekali lagi, seberapa tangguh Anda telah berjuang?

Membakar Fighting Spirit Anda oleh Anthony Dio Martin

Senin, 05 Mei 2008

Jalan Praktis Setop Kebiasaan Buruk


Not managing your time and making excuses are two bad habits. Don't
put them both together by claiming you "don't have the time" (Bo
Bennett)

Jangan mengatakan Anda tidak perlu membaca tulisan ini karena Anda
bukan seorang pecandu alkohol. Banyak yang bisa digali dari istilah
di atas. Baik bagi Anda maupun bagi orang-orang yang Anda cintai
untuk keluar dari perilaku bermasalah.
Memang, teknik yang disebut dalam tulisan ini pertama kali
dikembangkan dengan para pecandu alkohol. Ini merupakan cara
bagaimana membebaskan mereka dari jeruji kecanduan minuman
memabukkan itu.
Selama dibimbing di Alchoholic Anonymous, mereka diberi langkah
sistematis agar mampu mengevaluasi kondisi mereka. Tujuannya agar
mereka tertarik membuat langkah terobosan untuk berhenti. Nah, salah
satu langkah sistematis terkenal yang dilakukan dengan para pecandu
alkohol ini disebut dengan 3-parts Alcoholics Anonymous.
Langkah-langkah ini biasanya saya terapkan bersama para peserta
workshop kecerdasan emosional untuk membangun kesadaran mengenai
kehidupan mereka. Sejauh ini proses ini, ternyata banyak membantu!
Langkah-langkah praktis 3-parts Alcoholics Anonymous punya dampak
positif, baik bagi pecandu alkohol, narkoba, maupun kebiasan buruk.
Saya pernah menerapkan ini pada seorang peserta training yang
kecanduan narkoba. Ia terisak saat saya menggunakan 3-parts
Alcoholics Anonymous ini tentang hidupnya. Ia menyadari betapa
banyak kehidupannya yang 'terampas' oleh kebiasaannya buruk itu.
Bukan hanya bagi pecandu. Saya juga pernah menggunakan teknik ini
untuk memberikan kembali semangat pada seorang pebisnis yang
kehilangan kepercayaan dirinya. Saya mengajaknya untuk mengambil
kembali sumber daya, yakni pengalaman yang pernah dialaminya dan
membuatnya menjadi yakin kembali. Jadi, ini pun bisa Anda terapkan
pada posisi Anda sekarang.
Bagaimanakah prosesnya? Intinya, program ini terdiri dari beberapa
langkah kesadaran. (1) Bagaimana gambaran saya dahulu; (2) Bagaimana
gambaran diri saya sekarang; (3) Bagaimana caranya saya bisa dari
kondisi dulu menjadi sekarang.
Proses pertama adalah menanyakan bagaimana gambaran diri kita
dahulu. Ada 2 kemungkinan, lebih buruk atau lebih baik. Bagi para
pecandu dan mereka yang berkebiasaan buruk, potret masa lalu
biasanya lebih baik. Bahkan, ada beberapa pecandu narkoba, misalnya,
pernah memiliki masa lalu yang begitu jaya dan sukses sebelum
akhirnya kecanduan dan rusak hidupnya.
Bayangan masa lalu adalah bayangan yang mengharukan. Di situlah,
biasanya orang bisa melihat bagaimana kondisi mereka sebelumnya.
Itulah kecemerlangan yang pernah mereka miliki di masa lalu.
Gambaran tentang masa lalu bisa menjadi gambaran bahwa, dibandingkan
dengan kondisi sekarang, hidup mereka sebenarnya memburuk. Bagi
beberapa pecandu, ini potret yang bisa menyadarkan mereka.
Proses pertama ini pun bisa dijadikan sarana memotivasi diri. Saya
ingat sosok Anthony Robbins. Motivator nomor wahid ini pernah hidup
di apartemen 2x2 . Bahkan, untuk cuci baju pun harus di wastafel.
Ingat juga Tukul Arwana. Sebelum menjadi presenter sukses Empat
Mata, ia pernah ngos-ngosan jadi kondektur.
Kesuksesan ia pahami sebagai kristalisasi keringat. Termasuk juga
Krisna Mukti. Sebelum menjadi artis ngetop, ia harus bergumul dengan
beragam penolakan. Begitu frustrasinya karena ditolak, ia pernah
berjanji pada satpam yang menolaknya, "Suatu ketika kamulah yang
akan mengemis-ngemis minta tanda tangan saya". Nah, gambaran diri
masa lalu juga bisa menjadi motivasi diri maupun memotivasi orang
lain.
Proses kedua adalah membuat gambaran sekarang. Gambaran sekarang
bisa merupakan gambaran kita yang berada dalam situasi 'terpenjara'
oleh kebiasaan buruk kita. Bagi para pecandu dan mereka yang
berkebiasaan buruk, masa inilah masa kelam mereka.
Ini sangat perlu disadari. Coba tarik sebuah garis yang memberikan
ukuran level kualitas masa lalu ke level masa sekarang. Masa inilah
yang sebenarnya bisa memberikan ukuran, apakah kehidupan yang kita
jalani sebenarnya membaik atau justru memburuk. Jika jawabannya
membaik, bersyukurlah. Hal ini bisa memberikan kita pelajaran
bagaiman kesukaran, tantangan yang telah dilewati maupun pengorbanan
yang kita buat tidaklah tidak sia-sia. Tetapi, jika jawabannya
memburuk, saatnya kita merefleksikan berbagai keputusan pilihan
salah maupun problem yang membuat situasi kita justru melemah dan
menjadi kerdil.
Proses terakhir adalah proses merefleksikan kembali dan memaknai
seluruh perjalanan hidup kita. Bisa jadi kita bisa menemukan
penyebab utama kecanduan atau kebiasaan buruk.
Misalnya, relasi pertemanan yang keliru atau terlalu mudah percaya
pada bujuk rayu orang. Berbagai situasi ini bisa menjadi bahan
refleksi dan hikmah untuk menghindar dari pertemanan yang buruk di
masa depan. Sementara itu, bagi yang mereka yang pernah mengenyam
kejayaan tetapi sekarang terpuruk, ini pun bisa menjadi motivasi
bahwa "kalau dulu saya pernah berhasil, sebenarnya saya memiliki
otot yang bisa membuat saya berhasil lagi di masa yang akan datang".
Intinya, perlu bagi kita untuk sesekali menggunakan 3-parts
Alcoholics Anonymous ini sebagai langkah penting. Termasuk kita yang
sudah sukses sekarang. Lebih-lebih kita yang terjebak dalam
kebiasaan buruk yang 'mencuri' maupun 'menyabotase' kesuksesan hidup
kita. Kita perlu sekali menyadari kehidupan yang 'tercuri' melalui
langkah-langkah 3-parts Alcoholics Anonymous. Mari kita ambil
kembali kehidupan yang layak kita miliki!

Sumber: Jalan Praktis Setop Kebiasaan Buruk oleh Anthony Dio Martin

Sekolah Hidup Susah



Untuk menjadi kaya, semua orang bisa instan melakoni. Namun, tidak
siapa saja siap menjadi orang susah.

Orang miskin baru kian banyak. Penganggur baru menambah bengkak angka
kemiskinan. Bisa jadi, itu sebabnya, selain angka bunuh diri tinggi,
tiga dari sepuluh orang Indonesia tercatat terganggu jiwanya.

Tidak siap hidup susah berisiko sakit jiwa. Ada cara sederhana
menekan risiko sakit jiwa. Sejak kecil anak dibuat tahan banting.
Ketahanan jiwa anak harus dibangun. Untuk itu, jiwa
butuh "imunisasi".

Menerima kenyataan

Sejak kecil anak diajar lebih membumi. Yang gagal kaya rela menerima
kenyataan. Yang belum pernah hidup susah diajar prihatin sedari
kecil. Kendati kecukupan, tidak semua yang anak minta perlu diberi.
Anak dilatih merasakan kegagalan.

Tugas orangtua dan guru mengajak anak berempati pada kesusahan orang
lain. Hidup tak luput dari berbagai stresor. Tak semua stresor jelek.
Supaya jiwa tahan banting, stresor dibutuhkan. Anak perlu mengalami
seperti apa tekanan hidup, konflik, kegagalan, rasa kecewa, dan
krisis dalam hidup. Seperti vaksin, biasakan anak memikul aneka
stresor yang bikin jiwanya kebal seandainya kelak hidupnya susah.

Tanpa dilatih hidup susah, anak yang terbiasa hidup berkecukupan tak
tahan banting. Lebih banyak orang sukses lahir bukan dari keluarga
kecukupan. Hidup prihatin membuat jiwa tegar bertahan melawan
kesusahan. Hidup susah membangun mimpi ingin lepas dari rasa kapok
menjadi orang susah. Demi mengubah mimpi jadi kenyataan, spirit kerja
keras pun dipecut.

Einstein percaya, untuk sukses diperlukan lima persen otak,
selebihnya keringat (perspirasi). Spirit kerja keras menjadi milik
orang yang tak pernah puas pada prestasi yang diraih. Seperti bangsa
Troya dulu, pembangunan Jepang dan Korea lebih pesat ketimbang bangsa
sepantar karena memiliki "virus" n-Ach (need-for-Achievement) yang
tinggi.

"Virus" n-Ach bisa ditularkan kepada anak lewat asuhan dan
pendidikan. Bacaan memuat nilai kehidupan, termasuk mendongeng,
pendidikan berdisiplin, dan keteladanan orang lebih tua. Itu modul-
modul kehidupan agar anak tahu juga hidup susah.

Jiwa getas

Kebiasaan meloloh anak dengan kelimpahruahan tidak melatih anak
merasakan gagal, kecewa, rasa ditekan, rasa konflik, atau rasa
krisis. Tanpa tempaan stresor, jiwa getas. Jika jiwa getas, orang
rentan stres. Bila tak terlatih hidup berdamai dengan stres, hidup
berisiko gagal andai harus jatuh miskin.

Tak ada sekolah yang mengajarkan menjadi orang miskin. Tak pula ada
kursus memampukan anak terbiasa hidup berdamai dengan stres. Yang
bisa kita lakukan adalah mengasuh dan mendidik anak tahan banting.
Mandat itu harus ada di pundak setiap orangtua.

Tidak semua anak kecukupan pernah mengalami stresor. Dalam pendidikan
modern, anak sengaja dihadapkan pada stresor buatan. Ada pelatihan
diam-diam, dalam suasana berkemah atau outbound diciptakan situasi
krisis. Mobil sengaja dibuat mogok di tengah hutan pada malam hari,
atau kehabisan makanan selagi camping.

Dihadang stresor buatan, anak dilatih bagaimana bereaksi,
beradaptasi, agar mampu lolos dari rasa panik, rasa takut, rasa tidak
enak berada dalam situasi darurat. Ini bagian dari upaya membuat
kebal jiwa anak. Bila jiwa tak tahan banting, sontekan stres kecil
mungkin diatasi dengan bunuh diri. Kini semakin banyak kasus bunuh
diri hanya karena alasan enteng. Gara-gara ditinggal pacar, tidak
naik kelas, sebab jiwa tak terlatih memikulnya. Maka jiwa perlu
digembleng.

Kerja keras

Menggembleng berarti menunjukkan rasa arah hidup prihatin, selain
berdisiplin. Hidup berdisiplin berarti menjunjung tinggi kebenaran,
memikul tanggung jawab, kerja keras, serta mampu menunda kepuasan.

Menunda kepuasan bentuk keunggulan sebuah bangsa. Bangsa unggul
memiliki "virus" n-Ach tinggi. Anak yang diasuh dan dididik dengan
nilai-nilai "virus" n-Ach, menyimpan bekal sukses. Itu kelihatan,
misalnya, dari cara makan. Anak dengan n-Ach tinggi menyisihkan yang
enak dimakan belakangan, yang tidak enak dimakan dulu. Tugas berat
dikerjakan dulu, yang enteng belakangan. Bersakit-sakit dulu
bersenang-senang kemudian menjadi kredo bangsa yang sukses.

Agar tahu hidup susah, anak diajak memahami bahasa hidup bukan uang
semata. Tak semua semerbak kehidupan bisa dipetik dengan uang.
Kebahagiaan tertinggi hanya terpetik setelah orang mampu merasa
bersyukur meski cuma menjadi orang biasa (mengutip Gede Prama).

Sukses hidup sejati tak mungkin terpetik instan. Jiwa potong kompas,
ingin lekas kaya, tumbuh dari budaya instan. Bukan rasa arah yang
benar saja yang perlu ditanamkan saat membesarkan anak, tetapi harus
benar pula menempuhnya di mata Tuhan.

Anak disiapkan menjadi insan linuwih (terinternalisasi penuh
superegonya) dengan cara mengempiskan egonya sekecil mungkin.
Rekayasa sosial (social engineering) diperlukan dengan
menyuntikkan "vaksin" hidup prihatin. Perlu pula penyubur superego
agar kendati hidup susah masih merasa bahagia.

Hanya bila bibit linuwih dipupuk sejak kecil, sekiranya hidup susah
tak tergoda memilih serong. Kendati tak banyak harta, uang, atau
kuasa, ke arah mana pun hidup memandang, merasa tetap "kaya". Mampu
legawa, bersyukur, dan merasa berbahagia sudah pula meraih Oscar
kehidupan, kendati mungkin hanya menjadi orang biasa.

Sumber: Sekolah Hidup Susah oleh Handrawan Nadesul, Dokter, Penulis
Buku, Pengasuh Rubrik Kesehatan

Segarkan Diri Lagi dengan De-Stress



Sometimes the most important thingin a whole day is the rest we take
between two deep breaths. (Etty Hillesum)

Apa yang mesti dilakukan pada saat merasa stres dengan situasi
ataupun pekerjaan yang Anda hadapi? Pesan sederhananya, jangan
memaksakan diri. Berhentilah sejenak. Lakukan proses yang disarankan
oleh rekan ahli nutrisi di Inggris yang saya temui baru-baru ini
dalam perjalanan liburan dan studi saya yang disebutnya sebagai de-
stress. Apakah maksudnya?

Prinsip dalam de-stress adalah, mengambil napas panjang, cukup makan,
cukup tidur, mendengarkan musik, bersantai, latihan fisik, aktivitas
sosial dan pijatan kepala. Mari kita tinjau satu demi satu prinsip de-
stress tersebut.

Ambil napas panjang
Ada kalanya kita merasa diri kita suntuk atau pun jenuh. Saat-saat
inilah lebih baik bagi kita untuk berhenti sejenak. Menarik napas.
Memberi lebih banyak oksigen bagi tubuh kita. Dalam beberapa
pelatihan yoga, ada beberapa gerakan seperti menarik napas dalam....
tahan... dikeluarkan lagi melalui mulut. Beberapa latihan pernapasan
yang sederhana sungguh memberikan energi positif bagi tubuh kita.

Cukup makan
Beberapa ahli nutrisi di Institute of Optimum Nutrition (ION), tempat
di mana saya belajar soal nutrisi dan pikiran selama di Inggris,
mengeluhkan banyak orang menjadi adrenalin junkies (kecanduan untuk
terus memacu adrenalinnya). Mereka berusaha menurunkan stresnya
melalui kopi, rokok atau makanan dengan kadar gula tinggi.

Ada beberapa saran yang dapat diterapkan. Misalnya, mengurangi
kandungan gula dalam makanan kita. Caranya, mengganti camilan dengan
potongan buah segar. Bahkan, disarankan juga membatasi sekali
stimulan seperti kopi, teh ataupun cokelat, oleh karena kandungan
caffeine di dalamnya.

Sebaliknya ada beberapa kandungan vitamin dan mineral yang sangat
dianjurkan untuk mengurangi stres, misalkan vitamin B1, B2, B3, B5,
B6, B12, folic acid, choline, co-enzyme Q10, vitamin C, calcium,
magnesium, besi, seng serta chromium. Nah, mulai sekarang, cobalah
perhatikan kandungan-kandungan zat ini dalam makanan maupun suplemen
Anda.

Cukup tidur
Baru-baru ini, kantor berita BBC melakukan penelitian yang
menghasilkan simpulan menarik: orang yang tidur rata-rata tujuh jam,
mempunyai peluang usia lebih panjang. Namun, tidur kepanjangan juga
membuat tubuh dalam kondisi mood yang rendah serta kondisi energi di
mana orang malas melakukan apapun.

Jadi, tidur sekitar tujuh jam adalah cukup optimal, menurut
penelitian ini. Memang, tidur dibutuhkan oleh tubuh selain untuk
proses detoksifikasi, juga untuk menghasilkan zat tertentu seperti
melatonin.

Bahkan, dalam pengajaran hypnotherapy yang saya berikan, ada proses
di otak yang disebut dengan Ultra Radiant Cycle di mana selang
sekitar 90 menit, otak akan mengistirahatkan dirinya. Karena itu,
dalam situasi stres, mengambil jeda sejenak dengan melakukan cat nap,
jeda tidur 3-10 menit adalah suatu ide yang baik untuk dicoba. Dalam
pengalaman saya, ide cat nap beberapa menit ini sungguh menyegarkan.
Tapi, ingat jangan sampai kelamaan!

Mendengarkan musik
Tentu saja, ada beberapa musik yang mampu membuat suasana rileks.
Saat ini sudah banyak musik dengan tema-tema relaxing music atau pun
koleksi musik relaxing music yang bisa membuat tubuh dan pikiran
menjadi lebih segar. Bahkan, dalam beberapa teknik terapi musik,
dapat kita terapkan dalam diri kita saat menghadapi stres.

Salah satu caranya, mencari musik alunan yang lebih lembut, sehingga
gelombang otak bisa mensinkronkan musiknya. Hindari musik dengan
lagu, supaya pikiran dan imajinasi kita menjadi lebih lepas dan
bebas. Fokuskan pada perasaan saat mengikuti alunan musik tersebut.
Hal ini akan menjadi kondisi yang sangat menyegarkan untuk dicoba
pula.

Rileks
Pada saat stres, ada baiknya jika sesekali kita
melakukan 'pengendapan' pikiran dengan melihat ulang semua hal yang
kita alami dengan perspektif yang lebih 'besar' Salah satu teknik
relaksasi yang saya lakukan adalah mengambil waktu untuk tenang,
berdoa, lalu mencoba melihat segala masalah dan pikiran yang kita
alami dengan melakukan proses 'asosiasi' terhadap semua masalah
tersebut.

Terkadang, dengan melihat dari sudut pandang yang lebih dan melihat
dari big picture-nya membuat kita lebih sadar. Pada akhirnya, fakta
menunjukkan semuanya tidak serumit yang kita bayangkan.

Pelatihan
Berbagai aktivitas amat membantu kita untuk mengurangi stres. Joging
pagi, melakukan treadmill, aerobic ringan atau olahraga yang bisa
membuat tubuh kita berkeringat. Mereka terbukti mampu membuat stres
kita menurun.

Saya tertarik dengan ide dari Oscar Ichazo yang menyarankan pelatihan
yang disebut Psychocalistenics. Dalam pelatihan ini ada lima area
yang kita latih, yakni bagian kepala (pikiran), bagian dada (emosi),
bagian perut (kekuatan tubuh), bagian bawah perut (vitalitas), dan
seluruh bagian tulang belakang (spiritual).

Pijatan kepala
Pada saat stres, lakukan pelatihan ini. Cobalah untuk memijit-mijit
kepala dengan ringan. Sambil menutup mata, nikmati perasaan saat
setiap kali jari-jari menyentuh kepala dengan nyaman. Ini merupakan
salah satu teknik untuk de-stress yang baik.

Aktivitas sosial
Terakhir, cobalah teknik ini. Ada beberapa rekan saya, yang pada saat
ketika dirinya suntuk, dia keluar dari ruangannya dan menghambur
dengan orang lain. Tidak disangkal, teman maupun orang lain mampu
memberi perasaan lega, nyaman, aman, saat kita suntuk.

Bayangkan saja, saat suntuk, kita justru mengurung diri dalam kamar.
Pasti kita akan semakin tersiksa. Nah, kegiatan-kegiatan sosial,
entah membantu orang lain, bergaul dengan orang lain, menyambangi
sahabat akan membantu kita untuk menghilangkan stres. Lebih-lebih
jika orang lain mampu berbagi dengar dengan diri kita.

Nah, obat mujarabnya, praktikkan teknik-teknik de-stress ini untuk
menyegarkan (rejuvenating) diri Anda saat mengalami stres. Jangan
biarkan Anda terjerembab dalam situasi stres yang membuat Anda tidak
produktif lagi. Anda adalah tuan atas diri Anda sendiri!

Sumber: Segarkan Diri Lagi dengan De-Stress oleh Anthony Dio Martin

Minggu, 04 Mei 2008

Apakah Anda Manusia Paranoia atau Pronoia


"Anda menciptakan semesta Anda sendiri saat Anda memulainya."
(Winston Churchill)

Perasaan takut dan khawatir itu lumrah dalam hidup. Tapi, kalau
setiap saat selalu dihantui oleh rasa takut, itu namanya sakit.

Ada orang yang selalu dihantui rasa takut. Sejak bangun pagi, yang
ada di dalam benaknya selalu kekhawatiran. Rentetan persoalan seolah
sudah ada di depan mata. Hidup dirasakan sebagai beban. Tak heran,
jika orang macam ini tidak pernah tersenyum di pagi hari atau
bersyukur atas hari baru. Nah, orang yang selalu dihantui oleh
perasaan cemas dan khawatir bisa bisa digolongkan dalam tipe manusia
paranoia.

Orang-orang seperti itu bisa kita temui di banyak tempat. Di tempat
kerja, kita pun bisa melihat banyak sekali manusia paranoia ini.
Mereka selalu bertanya-tanya dalam dirinya, "Masalah apa yang akan
saya temui hari ini?" Orang paranoid selalu disibukkan dengan pikiran-
pikiran negatif.

Orang ini selalu memikirkan masalah. Bahkan, menganggap hidup adalah
serangkaian masalah yang tak kunjung purna. Hidupnya pun tidak
bersemangat. Keluhan selalu ada di mulutnya. Kreativitasnya pun
tumpul. Termasuk, ia bisa menjadi orang yang sakit-sakitan lantaran
psikosomatis.

Apabila masalah akhirnya menghampiri, pikiran orang paranoid akan
segera mengamini. "Nah, apa saya bilang. Pasti ada masalah." Lantas,
saat hari berlalu dan saat orang lain menyapanya, dengan lesu orang
paranoid selalu berkata, "Seperti biasa. Banyak masalah yang tidak
pernah selesai." Padahal, segala yang negatif itu datang karena
pikiran negatif orang itu.

Dalam DVD dan bukunya The Secret, Rhonda Byrne menegaskan, pikiran
mempunyai frekuensi dan daya timbal balik. "Pikiran yang sedang Anda
pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda,"
katanya. Nah, pikiran negatif akan menarik hal dan kejadian negatif.
Demikian juga sebaliknya.

Anda tetaplah manusia merdeka. Anda berhak memilih. Anda bukan budak
dari pikiran-pikiran Anda itu. Nah, Anda pun bisa mengubah pikiran
negatif menjadi sebaliknya. Lawan kehidupan penuh paranoia adalah
pronoia. Rob Brosny mengembangkan gagasan ini dalam bukunya berjudul
Pronoia. Beda dengan orang paranoia, orang pronia selalu memfokuskan
hidupnya pada hal-hal baik. Ia selalu menguasai pikiran positif.

Menyukuri karunia

Saat bangun pagi, orang pronoia akan memikirkan, "Hal menarik apa
yang akan saya alami hari ini? Kejadian menyenangkan seperti apa yang
akan kujumpai?" Orang pronia selalu mengamini pergantian hari. Ia
selalu tersenyum setiap hari baru tiba.

Hidupnya penuh syukur. Hidup adalah rangkaian keajaiban yang
menyenangkan. Orang pronia juga menyadari masalah akan datang. Tapi,
ia melihatnya secara positif. "Kalau ada masalah, baguslah. Ini akan
menjadi pelajaran berhaga bagiku. Tapi, ada hal yang jauh lebih
berharga ketimbang masalah itu, yakni mensyukuri karunia-karunia
sepanjang hari ini," ungkapnya.

Orang pronoia selalu memandang semesta alam ini yang senantiasa
mewujudkan kebutuhannya. Ia memandang alam semesta secara positif.
Lisa Nichols, seorang penulis buku Chicken Soup for the African
American Soul, mengatakan, "Biarkan semesta mengetahui apa yang Anda
inginkan. Semesta selalu merespons pikiran-pikiran Anda," katanya.

Apa yang ada yang kita pikirkan akan terpancar ke alam semesta untuk
direspon. Karena itu, memandang semesta sebagai yang patut disyukuri
adalah hal positif. Orang pronoia senantiasa mensyukuri apa yang
sudah disediakan semesta. Matahari pagi yang menghangatkan tubuh.
Udara segar yang masih bisa dihirup. Transportasi yang mengantar ke
tempat kerja. Air minum yang menyegarkan dan sebagainya. Bila ada
masalah, orang pronia pun akan dengan bijak menyikapinya dengan
optimis.

Mari kita lihat cerita berikut. Ada dua orang pelancong asal Swiss
yang melakukan pendakian di sebuah gunung. Saat pulang, mereka
terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat-sendat
karena mesin tuanya.

Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil.
Ia terbekap rasa khawatir kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia
khawatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.

Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu
menikmati pemandangan indah bukit-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-
bukit yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia
mengabadikan keindahan itu dengan kamera poketnya.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota
yang dituju. "Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu?
Apa kamu tidak cemas?" tanya pelancong pertama. "Apa yang perlu
dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku
suka dengan perjalanan tadi," kata pelancong kedua.

Kisah tadi memperjelas pemahaman kita tentang pronoia. Benar sekali
kata seorang guru kebijaksanaan, "Kekhawatiran tidak akan menambah
sejengkal pada usia kita." Memang, banyak orang hidup dalam emosi
kekhawatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering
takut dan tidak tahu apa yang ia takuti. Akhirnya, orang yang seperti
ini tidak bakalan menikmati kehidupan. Hidup hanya menjadi milik
orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.

Sumber: Apakah Anda Manusia Paranoia atau Pronoia oleh Anthony Dio
Martin, Managing Director HR Excellency

Jadilah Magnet Atas Suksesmu


"What you see in your mind, you're going to hold it in your hand"
(Bob Proctor)

Sekarang ini, di mana-mana begitu ramai dibicarakan The Secret, buku
yang ditulis oleh penulis kelahiran Australia Rhonda Byrne. Buku yang
menggemparkan ini telah memopulerkan nama Rhonda Byrne dan menobatkan
dirinya menjadi salah satu perempuan berpengaruh di dunia saat ini.
Apakah yang menarik dari buku The Secret ini?

Intisari The Secret adalah The Law of Attraction atau hukum daya
tarik. Inti dari hukum daya tarik ini adalah like attract like.
Artinya, sesuatu akan menarik sesuatu yang mirip dengannya. Jadi,
saat kita memikirkan sesuatu, dikatakan bahwa kita sedang menarik
sesuatu itu ke arah diri kita.

Bayangkanlah seorang ibu yang seringkali mengalami kecopetan.
Masalahnya, setiap kali ke pasar, ia selalu membayangkan dan dihantui
bayangan para pencopet. Setiap kali mengalami kecopetan, ia semakin
ketakutan dan semakin membayangkan hal itu terjadi lagi berulang
kali. Pikiran si ibu itu menjadi magnet bagi para pencopet untuk
mendekatinya.

Di sisi lain, ada seorang mahasiswa teologi yang mengatakan saat
dirinya melancong ke luar negeri, ia tidak memiliki tabungan cukup
dan tidak kenal siapa pun. Modalnya hanya berdoa dan membayangkan
jalan mulus membentang di hadapannya. Anehnya, banyak kemudahan dan
jalan 'bantuan' datang menghampirinya saat ia membutuhkan.

Dalam hukum daya tarik ini, pikiran kita bereksistensi ibarat magnet.
Pikiran kita memiliki getaran frekuensi yang kita pancarkan ke
sekeliling kita. Akibatnya, getaran ini mulai memengaruhi lingkungan
sekitar kita dan mulai menarik alam semesta (universe) terkait
berbagai hal kembali kepada diri kita.

Jadi, kalau getaran frekuensi yang kita pancarkan merupakan getaran
kesuksesan dan kebahagiaan, alam semesta akan mengatur kesuksesan dan
kebahagiaan itu sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Sebaliknya,
bila yang kita pikirkan adalah marabahaya, maka kemungkinan besar hal-
hal yang tidak kita inginkan itulah yang bakalan menghampiri kita.

Mendukung mimpi

Seperti dikatakan DR.Joe Vitale, salah seorang pembicara dan penulis
yang turut memberikan kontribusi dalam buku The Secret, "Alam semesta
akan mulai mengatur dirinya, untuk membuat apa pun yang terpikirkan
olehmu, mulai termanifestasikan bagi dirimu".

Persis seperti pesan Sang Alkemis, novel spiritual Paulo Coelho. Di
sana, dikisahkan tentang Santiago, seorang bocah penggembala domba
dari Padang Andalusia, yang mengelana mewujudkan mimpi-mimpinya.
Pesan utamanya, "Orang yang meyakini seluruh mimpi-mimpinya, maka
seluruh alam semesta akan membantunya dalam mewujudkan mimpi-mimpi
itu menjadi kenyataan."

Bayangkan dengan mereka yang phobia dengan cecak dan takut kalau-
kalau ada cecak. Akibatnya, jutsru mereka 'menarik' cecak di mana-
mana. Demikian pula yang takut kegagalan, justru mereka menarik
energi kegagalan dalam diri mereka. Sebaliknya, kalau kita menarik
kekayaan, kesuksesan, uluran tangan, dan kebahagiaan, maka itulah
yang akan tertarik ke arah dirimu.

James Ray, salah satu pemikir terkenal dan kontributor buku ini
memakai metafora menarik. Bayangkanlah dunia ini seperti kisah lampu
Aladin dalam dongeng 1001 Malam. Bayangkan, saat dirimu membutuhkan
sesuatu dirimu tinggal menggosok lampunya, maka akan muncul jin ajaib
dan berkata pada Anda, "Your wish is my command" (harapan Anda adalah
perintah untuk saya). Bayangkanlah alam semesta mengatakan hal
tersebut kepada diri Anda.

3 Langkah

Ada tiga langkah dalam proses the Law of Attraction ini. Ketiga
langkah tersebut mencakup keberanian meminta (ask), keyakinan akan
menerima (believe), dan kemampuan dan perasaan telah menerima
(receive). Kalau dicermati prosesnya kembali, maka dikatakan, segala
sesuatu dimulai dari keinginan dan kemauan kita untuk meminta dan
mengharapkan hal yang positif terjadi dalam hidup kita.

Seperti dikatakan Jack Canfield dalam bukunya The Aladdin
Factor, "Jika kamu tidak pernah meminta, maka kamu tidak akan pernah
menerimanya". Setelah meminta, maka dibutuhkan keyakinan bahwa kita
bisa menerimanya.

Banyak orang meminta sesuatu, tetapi kemudian menjadi ragu-ragu
sehingga apa yang ada tidak betul-betul termanifestasikan. Tanpa
sadar terjadi energi 'penolakan' akibat keragu-raguannya.

Langkah terakhir adalah kemampuan kita untuk menerima atau, kalaupun
belum terasakan sekarang, tetapi merasa telah mulai dalam proses
menerima apa yang diharapkan. Masalahnya, banyak orang tidak sabar
dan berhenti saat apa yang diharapkan tidak langsung terjadi. Otak
membutuhkan penyesuaian dan alam semesta membutuhkan waktu
mewujudkannya, tetapi kita sendiri harus meyakininya.

Lagi pula, penting pula kita untuk mendoakan dan mengharapkan bantuan
tangan dan izin Tuhan sehingga apa yang kita pikirkan terwujud.
Sebab, bagaimanapun hukum ini kita imani berjalan sesuai dengan
kehendak-Nya. Karena itu, doa dan keyakinan atas berlakunya the law
of attraction ini tetaplah menjadi hal penting.

Akhirnya, the law of attraction ini mengingatkan kita satu hal
penting. Marilah kita selalu sadar dengan apa yang kita pikirkan. Hal
ini akan menjadi sebuah medan magnet yang luar biasa.

Bayangkan, melalui pikiran itulah kita sedang membuat lukisan
kehidupan kita sendiri. Kesimpulannya, kita, adalah apa yang kita
bayangkan setiap hari.

Sumber: Jadilah Magnet Atas Suksesmu oleh Anthony Dio Martin,
Director HR Excellency

__._,_.___

Selasa, 29 April 2008

Murid Si Pematung

"Diao ke jia de tu di"

Alkisah, di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung
yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus,
indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan
dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan
hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya
si seniman itu.

Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk
menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia
diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk
tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan
bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari
tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda
yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.

Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab,
menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung
gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas
memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia
berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang
dipergunakan.

"Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk
mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat
yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan
Guru." "Silakan pakai, kamu tahu di mana alat-alat itu berada kan?
Ambil saja dan pakailah," jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya
dan berkata, "Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun
sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru.
Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat?"

"Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama
puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan
tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan
segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali
kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung
hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang
kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni
dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan
begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang
baik."

"Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru
bersabar mengajari saya."

Pembaca yang berbahagia,
Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan
talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih
bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apa pun,
hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan
terampil dan terlatih yang menggerakkannya.

"fu chu dai jia

Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang
gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apa pun bidang yang kita
geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu,
fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai
kesuksesan yang membanggakan!!!

Salam sukses luar biasa!!!

Sumber: Murid Si Pematung oleh Andrie Wongso

Kamis, 24 April 2008

Perjalanan Membeli Tempe Ke Hongkong (Cara Membuat Tempe Dipatenkan)

Beberapa hari berkeliling di kota Guangzhou China saya menyempatkan diri mencicipi kuliner masakan khas restoran Indonesia yang bernama Pandan Indonesian Cuisine, yang berlokasi di Huan Shi Dong Lu Guangzhou, dan tiba di kota Humen Dongguan saya juga menyempatkan diri mencicipi masakan muslim ala China.

Pagi itu saya bersiap-siap menuju kota Shenzhen, sebuah kota perbatasan sebagai pintu gerbang memasuki Hongkong, perjalanan dari kota Shenzhen menuju Hongkong sangat mengasyikkan, belum banyak perubahan, suasananya masih sama seperti satu tahun lalu ketika saya berkunjung ke kota Shenzhen dan Hongkong.

Seperti biasanya sampai di Hongkong, saya menuju kota Causeway Bay, dan menginap di tempatnya koh A Hwie di Paterson Biulding, koh A Hwie adalah orang Malang yang sekarang sudah menetap di Hongkong dan mempunyai bendera bisnis adalah Starline Travel & Trading Co. Pagi harinya saya menyempatkan diri sarapan di restoran Indonesia, siangnya menyempatkan diri makan siang di restoran Indonesia khas Malang dan malam harinya menyempatkan diri tongkrongan di taman Victory, setahu saya Jacky Chan lahir dekat daerah Victory.

Perjalan keliling kota-kota di Hongkong seperti Causeway Bay, Admiralty, Central dan Mongkok bertujuan melihat langsung perkembangan trend fashion di Hongkong dan memang sungguh luar biasa melihat perkembangan trend fashion di Hongkong.

Setelah keliling-keliling tibalah saatnya saya berkunjung ke beberapa supermarket yang menjual khusus produk-produk Indonesia, diantaranya adalah Supermarket Wong Indonesia dan Indo Market. Dan yang sangat saya kangeni adalah tempe, dalam kesempatan tersebut saya memborong 5 pcs tempe sekaligus untuk saya bawa ke China, mengingat di tempat tinggal saya belum ada tempe, pendatang di tempat saya tinggal sangat sedikit sekali. Berbeda dengan Hongkong yang banyak terdapat TKW dari Indonesia, sehingga kebutuhan-kebutuhan produk dan masakan Indonesia masih tersedia.

Dalam kesempatan ini saya ingin menceritakan sejarah tempe yang pernah dimuat oleh Tablid Senior, sejarah kehadiran tempe diperkirakan lahir pada abad ke-19. Sebagaimana tertulis dalam Serat Centini yang terbit pada tahun 1815 di Keraton Solo, orang Jawa sudah memiliki budaya makan tempe. Dalam Encyclopedia van Nederlandsch Indie (1992), tempe dilukiskan sebagai kue dan merupakan makanan bersifat kerakyatan (volk's voedsel).

Setapak demi setapak popularitas tempe berkembang cukup pesat sampai ke luar negeri, kawula muda dan masyarakat kampus universitas di Amerika Serikat dan Eropa mulai menikmati tempe. Jangan kaget kalau anda menemukan tempe di supermarket di Paris. Sementara itu masyarakat Jepang, Malaysia dan Singapura mengkonsumsi tempe sebagai makanan diet.

Pengembangan tempe dapat bagi menjadi 3 generasi, yaitu :
1. Generasi 1, bentuk tempe dan rasa tempe masih tetap dan segar.
2. Generasi 2, tempe sudah diolah sehingga bentuknya berubah, namun rasanya tetap.
3. Generasi 3, tempe diproses lebih canggih dalam industri farmasi dengan mengisolasi senyawa-senyawa bioaktif yang ada, seperti ; isoflavonoid, superoksida desmutase dan asam amino.

Saat ini perkembangan tempe di Jepang dan Jerman sudah masuk generasi 2 dan 3, jika bangsa Indonesia tidak berbuat lebih serius, maka kita sekedar menjadi penonton, mereka yang diluar sanalah yang akan meraih keuntungan, mulai dari margin keuntungan industri sampai royalti paten. Padahal tempe adalah makanan asli Indonesia, lantas selalu begitukah nasib produk bangsa kita ?.

Beberapa khasiat tempe adalah sebagai berikut :
1. Menghambat proses penuaan.
2. Mencegah penyakit kanker.
3. Mencegah penyakit jantung koroner.
4. Menurunkan kolesterol.
5. Mencegah penyakit anemia.
6. Mencegah diare pada anak.
7. Melancarkan program diet.

(Sumber tulisan tempe : Buku Gaya Hidup Awet Muda, dari tempe sampai terapi doa, Team Redaksi Tabloid Senior).

Salam dari China,
Sang Pencinta Tempe,

Adib M
www.adibchen.com

(Inner Beauty)

Pesona Kecantikan Batin wanita muslimah


 

Malu karena Allah adalah perona pipinya…..

Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya…..

Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya……

Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat……

Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akherat….

Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu……

Tanganya selalu berbuat baik pada sesama….

Pendengaran yang ma'ruf adalah anting muslimah…..

Gelangnya adalah tawadhu…..

Kalungnya adalah kesucian …….


Membaca sebait puisi yang tertulis di dalam buku Kotak kecantikan Ajaib yang ditulis oleh Ninih Muthmainnah atau yang biasa disebut teh ninih membuat saya berfikir bahwa mungkinkah bisa menjadi seperti apa yang beliau uraikan tersebut. Buku yang menjelaskan tentang lika-liku seorang muslimah, bagaimana pentingnya mengutamakan kecantikan batin dari pada hanya memperhatikan kecantikan fisik semata. Yahh..wanita dengan segala keindahanya..karena memang seperti itulah Allah menciptakan makhluk yang bernama wanita. Namun terkadang…kecantikan itu yang bisa membuat wanita menjadi penghuni neraka terbanyak dibandingkan laki-laki.Siapa sih yang tidak ingin disebut cantik? Semua wanita pasti menginginkannya. Berbagai macam cara dilakukan agar bisa terlihat cantik. Bahkan yang sebenernya tidak terlalu cantik, bisa mendadak jadi cantik kalau dia makeover tubuhnya disalon dan berdandan dengan pakaian yang modis. Halah…kayaknya butuh ekstra banyak doku deh kalau mau terus ngikutin hawa nafsu biar tetep di bilang cantik.


 

"eh…aku dah cantik blum"

"kira-kira…pantes gak ya aku dandan kaya gini"

"pakaian sama dandanan apaan sih yang lagi ngetrend saat ini, mau dunk di

makeover kaya majalah itu"

"kira-kira si dia suka gak ya, tampilan cewek modis"


 

Bla…bla…bla….banyak deh rumpian yang sering kita denger kalo segenk wanita sudah ngomongin masalah penampilan atau kecantikan fisik. Memang cantik fisik itu penting juga, dan tidak bisa dianggap remeh. Tapi, apakah hanya sekedar cantik parasnya, mata yang indah, suara merdu? Tentu saja tidak. Kecantikan luar itu tidak akan bermakna tanpa ada kecantikan yang datang dari dalam. Waduuhh…apa lagi nih? Kecantikan batin atau bahasa kerenya Inner Beauty.


 

Terkadang kita pernah melihat atau berbicara dengan seseorang yang sebenarnya dari penampilan fisiknya biasa-biasa saja, tapi ada aura yang terpancar dari dirinya yang membuat kita merasa tertarik padanya. Nah! Pesona inilah yang disebut dengan Inner Beauty. Menurut buku yang saya baca ini, Inner Beauty adalah suatu kekuatan yang tidak terlihat memancarkan keindahan, karisma seseorang. Tetapi pengaruhnya dapat dirasakan oleh orang lain yang berada disekitarnya dan juga memiliki ketaqwaan kepada Allah. Wanita yang senantiasa memelihara ketaqwaan akan dapat mengalahkan kecantikan yang hanya dimiliki lahiriah saja.


 

Ciri wanita bertaqwa adalah mencintai Allah dan Rasulnya. menutup auratnya, melakukan ibadah-ibadah sunnah, berdzikir kepada Allah, bergaul dengan orang-orang shaleh, merasa diawasi oleh Allah, mengendalikan hawa nafsu.

sudah jelas mengenai inner beauty? Sekarang bagaimana caranya supaya memiliki inner beauty tersebut.Seorang muslimah, dapat memancarkan aura keanggunan fisiknya dari kepribadianya sehingga dapat tampil mempesona. Agar aura kecantikan bisa terpancar, maka diperlukan adanya keseimbangan antara kecantikan fisik dan juga kecantikan batinnya.

Bagaimana bisa menampilkan inner beauty? Kunci utamanya adalah harus tampil percaya diri atau PeDe, berfikiran positif, dan tidak menyesali keadaan. Mampu mengendalikan stress.dan tetap semangat dalam menghadapi segala cobaan. Manajemen hati juga penting lho! Supaya bisa terhindar dari rasa benci, dengki, iri, mencoba untuk menghargai orang lain, gaya hidup yang sehat serta pola makan yang tepat. wah berat juga yaa…tapi mulai dicoba tidak ada salahnya kan?


 

Lantas, bagaimana caranya mengasah inner beauty tersebut?


 

Pertama, berfikiran positif. Berfikir positif pada diri sendiri dan juga pada orang lain. Muslimah yang berfikiran positif diyakini dapat membuat wajah lebih bersinar karena yang ada di dalam hati dan pikiran terpancar melalui wajah dan mata. Jangan menyesali kekurangan diri, lebih baik berfikir bahwa manusia memiliki kekurangan dan juga kelebihan.

Kedua, rasa Syukur. Rasa syukur juga membuat kita terhindar dari penyakit hati. Bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan karena pada dasarnya Allah sudah menciptakan fisik kita sedemikian sempurnanya. Rasa syukur akan membuat batin terasa lebih tentram. Biasakan juga untuk mengulurkan bantuan dengan ikhlas bagi orang yang membutuhkan.

Ketiga, mengasah kemampuan intelektual. Dengan wawasan serta pengetahuan yang luas akan membuat wanita muslimah memiliki nilai tambah tersendiri. Keempat, hal yang tidak kalah pentingnya adalah SENYUM (^_^). Karena senyum yang tulus dapat meluluhkan ketegangan jiwa dan membuat wajah lebih bersinar. Hiks! Senyumnya asal jangan disalah artikan saja yaa…..


 

Ciri-ciri wanita muslimah yang memiliki kecantikan inner beauty itu, mereka yang mampu bertoleransi dan berinteraksi dengan sesama, mempunyai rasa sayang terhadap siapapun, dan rendah hati serta kuat iman.

Heemmm…kira-kira…sudah ada blum yaa di diri ini ciri-ciri tersebut? Yah kalau kepingin punya ciri-ciri tersebut. Tidak ada salahnya kan mencoba mengikuti saran teh ninih?


 

Posted by. retnoarum | www.ukimedia.wordpress.com

Fokus Pada Tujuan Yang Pasti

Pada usianya yang ke-34, Florence Chadwick memiliki tujuanuntuk menjadi wanita pertama yang erhasil berenang dari Pulau Catalina menujupesisir California. Jutaan Orang menyaksikan usahanya tersebut melalui pesawat televise pada tanggal 4 Juli 1952. Florence terlihat berjuang di hamparan lautan yang kelihatannya seperti padang es yang tak bertepi dan yang dikelilingi kabut yang sangat tebal. Begitu tebalnya kabut itu sehingga bahkan ia tidak dapat melihat perahu yang mengawalnya. Ibu dan pelatihnya berada dalam perahu itu sambil terus memberian dorongan dengan berteriak: "Ayo, sedikit lagi sudah hamper sampai

!" Florence terus berjuang untuk melawan air laut yang dinginnya menembus kulit sambil menghindari ikan-ikan hiu yang berenang kearahnya. Ikan-ikan hiu itu hanya dapat diusir melalui tembakan senapan. Hampir 16 jam lamanya Florence berenang tampa henti, hingga suatu saat… ketika jarak yang ditempuhnya tinggal kira-kira 800 meter lagi,Florence menyerah dan minta untuk ditarik ke perahu. Badannya menggigil sampai beberapa saat kemudian ia baru dapat memberikan jawabannya kepada seorang reporter yang menanyakan alasannya berhenti: "Begini, saya tidak mencoba membela diri tetapi seandainya saja saya dapat melihat daratan, mungkin saya akan berhasil". Yang membuat Florence berhenti bukanlah air laut yang dingin yang menusuk kulit atau kelelahan, melainkan kabut yang menghalanginya untuk melihat tujuannya.

Tetapi, Florence tidak enyerah begitu saja. Dua bulan kemudian ia mencobanya sekali lagi. Kabut di sekelilinginya sama tebalnya seperti dua bulan yang lalu, namun kali ini ia berenang dengan penuh keyakinan sambil membayangkan dengan jelas tujuan yang pasti yang akan dicapainya. Ia tidak bisa melihat dengan matanya, tetapi ia bisa melihat dengan pikirannnya. Dengan pasti ia menggambar dengan pikirannya bahwa dibalik kabut itu pasti ada daratan dan … kali ini ia berhasil! Sekarang Florence Chadwick telah menjadi wanita pertama uyang berhasil menyeberangi selat Catalina melampaui rekor yang telah dibuat oleh seorang perenang pria dengan selisih waktu dua jam. Dan menjai wanita pertama yang berhasil berenang menyeberangi Selat Inggris bolak-balik.

Pesan :

Dalam hidup kita, setiap orang pasti punya tujuan hidup yang harus dicapai. Tetapi sering kali kita berhenti atau menyerah pada ringtangan-rintangan/ kabut yang membuat kita tidak focus atau tidak bisa melihat lagi dengan jelas tujuan kita yang pasti. Sering kali pada saat kita menyerah, pada saat kita berhenti mengejar tujuan kita.. sebenarnya itu sudah sangat dekat dangan kesuksesan – tujuan kita. Oleh sebab itu, kita harus buat komitmen untuk tetap focus pada tujuan yang pasti, tidak menyerah pada rintangan di depan, miliki keyakinan yang kuat bahwa sukses pasti kita raih, berjuanglah terus maka Anda pasti menjadi pemenangnya.

"Jangan pernah memalingkan mata Anda sedetikpun dari garis finish" -Rudy Lim
Salam Sukses, Sehat, Kaya & Bahagia...

Rudy Lim

www.rudylim.com

http://groups.yahoo.com/group/Youngs-Enterprise

Rabu, 09 April 2008

Kembangkan Diri Anda, Jika Tidak Matilah!

Oleh: Tim dakwatuna.com


 

dakwatuna.com - Tanmiyah (perkembangan) asal katanya dari namaa yang bermakna terus bertambah banyak dan makna lainnya adalah tumbuh secara fisik bak tumbuh-tumbuhan dan jasad manusia. Akan tetapi istilah tanmiyah ini biasa digunakan pada bidang ekonomi dan perindustrian di masa kiwari. Dan orang selalu melekatkan pengembangan ini dengan pengertian ke arah industri dan perekonomian. Dalam ungkapan masyarakat modern saat kini istilah tanmiyah sering disebut dengan `pertumbuhan bidang pertanian, ekonomi, industri dan perbankan'.

Ajaran Islam memandang bahwa pengertian tanmiyah mencakup semua bidang garapan kehidupan. Karena kehidupan ini menurut ajaran Islam senantiasa berkembang secara sempurna, bertahap dan seimbang. Bahkan sudah menjadi kemestian di alam semesta ini (hatmiyatul alamiyah). Sebab itu jika tidak ada perkembangan dalam hidup ini maka hidup ini dinilai stagnan, mundur dan terbelakang dan hal kemudian dapat menyebabkan cepat binasa. Karena itu Syaikh Muhammad Ahmad Ar Rasyid dalam Ar Raqaiq menyatakan bahwa `bila tidak ada jalan tanmiyah maka yang ada hanyalah jalan menuju kejumudan'.

Dalam pandangan Islam, At Tanmiyah merupakan pemahaman yang universal dan sempurna. Dan kedudukan tanmiyah ini sebagai pembangun motivator untuk merealisasikan keuniversalan ajaran-Nya. Sebagaimana dalam arahan Rasulullah saw. tentang dinamika waktu. Beliau menyatakan, "Siapa yang hari esok dan hari ini sama dengan hari kemarin sungguh ia telah merugi." Arahan itu semakin memperbesar voltase motivasi pengembangan hingga tidak lagi memperhitungkan efektivitas waktu sebagaimana juga dalam sabda Rasulullah saw., "Jika esok hari kiamat datang sedang di tangan seseorang ada sebuah bibit, maka tanamlah."

Dalam riwayat lainnya, Umar Ibnul Khaththab r.a. memarahi seseorang yang masih berada di dalam masjid sementara yang lainnya sudah pergi ke tempat pekerjaannya masing-masing. Umar amat murka kepadanya dan menghadiknya, "Berdirilah kamu! Agama ini tidak akan mati oleh orang sepertimu, dan semoga Allah mematikanmu." Kemarahan Umar ini lantaran orang tersebut stagnan dalam menjalani hidupnya. Bagai tak memiliki kemauan menyambut hidup. Tidak ada indikasi dinamika perkembangan hidup yang dijalaninya. Apalagi agama ini tidak hanya diselesaikan dengan memutar-mutar tasbih di atas sajadah saja. Melainkan perlu juga keluar untuk menyaksikan fenomena alam dengan segala karunia-Nya.

Tanmiyah dalam ajaran Islam mempunyai hubungan yang mutlak antara kemurnian ajaran ini dengan perkembangan jagat raya. Artinya bahwa perkembangan yang terjadi di alam semsta ini merupakan bukti keautentikan ajaran Islam yang dapat dipahami sebagaimana perjalanan zaman. Bukan pemahaman yang menyatakan bahwa perkembangan alam ini yang terus terjadi menjadikan ajaran ini perlu diaktualisasi agar dapat menjawab perkembangan zaman. Jelas pandangan ini amat keliru dan salah dalam menempatkan Islam sebagai ajaran samawi.

Seorang pujangga mengingatkan: Zaman yang tak pernah henti berlari Alam bergerak tak kenal lelah Angin selalu menyapa bersama desiran kencangnya Itu karna aturan Sang Perkasa Nan Kuasa Mengatur dengan rapi dan elok Tuk hidup sejahtera bagi alam raya


 

Aspek Tanmiyah Dalam Pandangan Tarbiyah Islamiyah

Tarbiyah sebuah upaya untuk mencapai pembentukan pribadi yang siap memikul tugas dakwah sesuai dengan tuntutan zaman. Sehingga senantiasa memproduk tokoh-tokoh masa terus menerus. Bagai pohon yang selalu panen tak kenal musim. Untuk itu tak bisa dihendari bahwa tarbiyah ini harus menghantarkan ke arah tanmiyah sesuai dengan dinamikanya. Al Ustadz Fathi Yakan dalam Nahwa As Shahwah Al Islamiyah Fi Mustawa Al Ashr memandang bahwa tanmiyah (perkembangan) dalam pandangan Tarbiyah Islamiyah harus mencakup beberapa aspek untuk memenuhi unsur tuntutan zaman, yakni:


 

1. Pengokohan Keimanan

Perkembangan yang mesti dimiliki orang yang beriman adalah pengokohan keimanan. Dan iman ini harus selalu tumbuh berkembang. Keimanan bagi orang mukmin mesti dalam grafik yang meningkat. Tidak boleh ada celah statis. Sehingga mereka berupaya agar dinamika iman ini terus berkembang. Tentu dengan memberikan komsumsinya yang selalu meningkat taraf kualitas dan kuantitasnya. Agar tidak ada kegagalan dalam keimanan. Sebab setiap ada kegagalan dalam menumbuhkan keimanan akan berdampak negatif dalam kehidupan, perilaku manusia, masyarakat dan keseluruhan dinamika umat.

Rasulullah saw. mengingatkan bahwa tidak akan mencuri, orang yang beriman, tidak akan berzina, orang yang beriman dan tidak akan berdusta, orang yang beriman. Tampaknya beliau memberikan format jelas kepada kita bahwa kegagalan tanmiyah bagi keimanan bisa berakibat buruk dan tidak akan terjadi keburukan selama keimanan ini berdiri tegar. Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa tamu dari Yaman terheran-heran menyaksikan kondisi Madinah yang lenggang saat shalat tiba. Penduduk Madinah meninggalkan begitu saja perniagaan, ladang perkebunan, dan rumah mereka. Tamu tersebut bertanya, "Apakah aman negeri ini sehingga mereka tinggalkan saja hartanya tanpa takut diambil orang?"

Begitulah ketika keimanan ini semakin kokoh. Siapa pun mereka tak akan merasa cemas bila keimanan tersebut masih berdiri kuat. Tapi sebaliknya kecemasan dan ketakutan menjadi pakaian mereka saat keimanan itu tidak lagi bersemayam di hati mereka. "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (An-Nahl: 112)

Oleh karena itu Allah swt. mengingatkan kita semua agar selalu meningkatkan stamina keimanan dengan memperhatikan aspek tumbuh kembangnya melalui kiat-kiat yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rejeki yang Kami berikan kepada mereka." (Al-Anfaal: 2 - 3)


 

2. Perkembangan Ilmiah

Islam sangat memperhatikan perkembangan ilmiah. Semakin bergulirnya zaman semakin tumbuh kembangnya dinamika keilmuan. Ini selaras dengan kebutuhan yang dharuri dari hidup manusia. Bila kita cermati guliran waktu dapat kita temukan perkembangan ilmu. Saat ajaran Islam mulai merambah ke pelosok jazirah maka dengan itu berkembang pula dinamika ilmu. Demikian pula saat Islam menginjakkan kakinya di belahan dunia maka semakin pesat pula tumbuh kembangnya ilmu ini. Jadi semakin komplek masalah yang dihadapi manusia semakin berpeluang untuk berkembangnya. Yang pada masa dahulunya tidak ditemukan penyibakan misteri alam raya. Bila upaya penemuan problematika kehidupan makin memperlebar ruang berkembangnya ilmu.

Karena ilmu dalam prespektif Islam merupakan alat bantu kehidupan manusia. Dan yang lebih penting lagi adalah pintu paling luas untuk menuju keimanan dan mengetahui aturan-aturan Allah swt. Dan dengan ilmu pula dapat memikirkan penciptaan langit dan bumi sesuai dengankadar yang telah ditetapkan hingga mendekatkan dirinya pada Sang Maha Pencipta. Kondisi semacam itu bisa tercapai manakala perkembanganilmiah ini semakin memperkuat nash-nash yang menjadi pijakan. Yang pada akhirnya menghantarkan keimanan dan ketakwaan pada Allah swt.

Islam menuntut umatnya untuk senantiasa memperbaharui ilmu dengan mencari dan mencari, meski ke tempat yang jauh. Sebagai bukti keperluan yang asasiyat dalam mengarungi hidup umat manusia. Imam Malik r.a. mengingatkan murid-muridnya dengan kata-katanya: `Al Ilmu yu'ta wa laa ya'ti, ilmu itu didatangi bukan mendatangi'. Ilmu merupakan hajat bagi perkembangan manusia dalam menaklukan alam semesta. Yang sebabnya alam ini tertundukkan untuk kemashlahatannya. Dengan ilmu kemudahan dan kelancaran hidup ini dapat diraih. Sehingga Rasulullah saw. menyamakan orang yang menuntut ilmu dengan mereka yang sedang berjuang. Bahkan selama perjalanannya untuk meraih ilmu pun dianggap sebagai perjalanan dalam perjuangan.

Oleh karena itu Allah swt. membedakan orang yang berilmu dengan mereka yang tidak berilmu. Pembedaan tersebut adalah hal yang wajar. Sebab ilmu yang dimiliki seseorang atau sebuah komunitas dapat meningkatkan harkat dan martabatnya. Seperti firman Allah swt. "(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (Az-Zumar: 9).


 

3. Peningkatan Ibadah

Perhatian Islam pada aspek ibadah yang dilakukan seorang mukmin juga amat besar. Ibadah yang dilakukan seorang mukmin harus meningkat secara kualitas dan kuantitas. Maka dengan itu orang yang beriman akan selalu berghairah dalam hidup dan bergeliat untuk menjalaninya. Kualitas dan kuantitas ibadah seorang mukmin sangat mempengaruhi kondisi jiwanya. Ketenangan dan kenyamanan hidup adalah buah yang selalu dipetik orang beriman lantaran ibadahnya. Dan yang lebih diutamakan dari p eningkatan ibadahnya adalah pengaruh nilai hidup yang mereka dijalani dengan istiqamah dan loyal pada ajaran Allah swt. Yang karenanya Islam meyerukan agar mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadahnya.

Ibadah yang telah ditetapkan dengan masing-masing aturan tentu mempunyai fungsinya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ibadah wajib mempunyai fungsinya yang tak dapat digantikan dengan ibadah sunnah. Begitu pula dari ibadah sunnah yang beragam tidak dapat digantikan dengan yang lainnya. Karenanya orang beriman bersegera untuk selalu menunaikan ibadah dengan peningkatan kualitas dan kuantitasnya. "Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami". (Al-Anbiyaa': 90)

Generasi para sahabat yang semoga Allah swt. memuliakan mereka dan meridhainya telah memberikan keteladanan dalam bersegera melakukan ibadah serta meningkatkan kualitasdan kuantitas ibadahnya. Lebih-lebih pada momen yang amat berharga semisal Rajab, Sya'ban, Ramadhan, dan Dzulhijjah. Mereka ingin mengukir kehidupannya dengan amal unggulan yang dapat menghantarkan dirinya meraih syura dan ridha-Nya. Sebab momen mahal itu mempunyai nilai istimewa dalam pandangan Allah swt.

Tidak mengherankan bila dikalangan para sahabat terjadi kompetitif dalam ibadah setiap harinya. Dalam pikiran mereka, jika dia dapat menunaikan sekian kali di hari ini maka besok saya harus lebih baik darinya. Bila hari ini dia menempati peringkat pertama dalam ibadah ini maka besok saya akan menduduki peringkat tersebut. Sebagaimana Umar ibnul Khaththab r.a. ingin mengalahkan kemampuan berinfaqnya Abu Bakar As Shiddiq r.a. Namun ternyata pada esok harinya Abu Bakar melebih target yang dicanangkan Umar.


 

4. Peningkatan Akhlak

Akhlak merupakan identitas keimanan dan menjadi simbol dari keyakinan jiwa. Sebab akhlak adalah tampilan luar dari iman. Apa yang dilakukan oleh anggota badan ini menjadi sinyal dari keimanan yang bersemayam di lubuk yang dalam. Itu pula yang dianggap bahwa semakin sempurna keimanannya semakin baik pula tampilan akhlaknya. Seperti sabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya kesempurnaan iman seorang mukmin maka semakin baik akhlaknya."

Begitu besarnya korelasi iman dan akhlak sehingga akhlak mendapatkan tempat tersendiri dalam ajaran Islam sebagai misi dakwah ini. Ini pun berkaitan dengan perkembangan waktu. Bila kita perhatikan perjalanan dakwah Islam memperjelas pernyataan tersebut. Pada awal dakwah perbuatan yang acap dilakukan masyarakat luas belum disentuh. Namun ketika dakwah ini mulai menguat segala perbuatan negatif yang dilakukan orang-orang itu dipersempit ruang geraknya meskipun perbuatan itu budaya dan tradisi mereka. Yang akhirnya mereka meninggalkannya tanpa harus dikekang. Said ibnul Musayyab Rahimahullah mengajarkan muridnya akan penempaan akhlak pada keluarga secara bertahap. Dan tahapan yang bakal dilalui diberikan bobot yang lebih dari waktu ke waktu. Seperti nasihat Ustadz Nashih Ulwan dalam Tarbiyatul Awlad, agar pembobotan nilai dan norma yang diberikan kepada anak manusia semakin meningkat. Agar kualitas mereka dengan perilaku yang nampak semakin memberikan arti integritas bagi dirinya. Sehingga peningkatan dan pemuliaan akhlak yang dilakukan umat ini bisa mengokohkan eksistensi umat ini. Sebab hubungan antara akhlak umat dan eksistensinya juga amat erat. Seperti Allah swt. mengakui keberadaan dakwah ini melalui akhlak pengembannya. "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung". (Al-Qalam: 4)


 

5. Kegiatan Masyarakat

Kepedulian Islam terhadap aktivitas masyarakat sangat besar. Dari level yang tinggi hingga pada level yang rendah. Dari yang bisa dijangkau oleh akal maupun yang tidak. Doktrin yang dibangun pada jiwa umatnya ialah manusia yang paling baik adalah mereka yang bermanfaat pada banyak orang. Sehingga keberadaan antara satu dengan lainnya saling berhubungan. Malah saling mempengaruhi dan membutuhkan serta saling melengkapi. Yang menjadikan kehidupan umat manusia ini bagaikan satu bangunan kokoh yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Semua komponen masyarakat ini hidup untuk kepentingan bersama. Bentuk kebutuhan akan kesertaan yang lain dalam dinamika aktivitas masyarakat adalah saling tolong menolong sesama mereka.

Tolong menolong adalah karakter hidup umat manusia ini. Akan keringlah jiwa manusia kala ia hidup tanpa kesertaan yang lainnya. Dan sangat tidak mungkin manusia menghindari kesertaan yang lain dalam menjalani hidupnya. Diminta atau tidak keberadaan yang lain amat membantu menyelesaikan tugas hidup. Karenanya sosialisasi dalam hidup ini menjadi prinsipil. Kondisi bersosialisasi ini menjadi amat penting bagi jiwa manusia baik di kala sulit maupun mudah, di saat lapang maupun sempit. Orang bijak menyatakan apalah guna memiliki semua fasilitas hidup namun tidak ditemani seorang pun kawan.

"Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat". (Al-Hujuraat: 10)

Perkembangan dalam aktivitas masyarakat ini sangat cepat. Sedikit terlewatkan kesempatan maka banyak yang membuat kita terputus informasi dan hubungan. Ini sebagai tanda dinamisnya kondisi masyrakat kita. Seorang teman berujar, sepekan saja kita tidak bermasyarakat maka kita perlu waktu yang cukup untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Bila tidak kita bagaikan orang bisu yang tak mampu berkata-kata. Karenanya Rasulullah saw. memotivasi umatnya agar berani dan punya kemauan untuk berinteraksi dengan masyrakat. `Orang mukmin yang bergaul dengan masyrakat lebih baik dri pada mukmin yang tidak mau bergaul asalkan dia bersabar'. (HR. Muslim)


 

6. Perluasan Dakwah

Islam menjadikan setiap orang sebagai pemimpin dan bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan umat ini. Sehingga terwujudnya masyarakat yang nyaman dalam menjalani hidup. Dan hal ini amat dipengaruhi oleh tegaknya dakwah dengan amar ma'ruf nahi mungkar. Saling menasehati atas kebenaran dan kesabaran. Dengan demikian kondisi yang rusak, amoral dan kefasikan akan lenyap.

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepadakebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung." (Ali `Imran: 104)

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata:"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Fushshilat: 33)

Untuk merealisasikan cita-cita umat ini menegakan dakwah juga diperlukan perluasan seiring perkembangan yang terjadi. Apalagi kefasikan dan kemungkaran juga mengalami perkembangan. Perkembangan dakwah ini dalam artian yang luas. Yakni perkembangan segmentasi, bentuk dan metodelogi serta perkembangan media dan structural dakwah.Sehingga dakwah dapat bertahan dan mewariskan kemashlahatan bagigenerasi seterusnya.


 

7. Peningkatan Produktivitas

Produktivitas merupakan sebuah upaya melanggengkan diri. Dari produktivitas ini dapat memberikan faedah bagi diri dan orang lain. Karena itu Islam selalu mengajarkan umatnya untuk selalu bekerja dan memakan hasil jerih payahnya sendiri. Islam tidak menyetujui umatnya tidak bekerja alias nganggur. Juga tidak membenarkan tergantung pada orang lain, meminta-minta dan menyusahkan hidup orang lain.

Bekerja yang diajarkan Islam bekerja secara seimbang antara dunia dan akhirat. Agar dimensi hidup yang akan dijalani meraih kebaikan yang sesungguhnya. Sebab tidak sedikit orang yang mendapatkan kebahagian semu. Ia mendapatkan kelimpahan dunia namun miskin dan sesak jiwanya karena tidak ada upaya untuk akhiratnya. Dan bagi orang mukmin kerja dunia ini sangat mempengaruhi kondisi akhiratnya. "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Al-Qashash: 77)

Ibrahim bin Adham memarahi muridnya yang mengambil sikap dari kondisi burung yang patah sayap dan kakinya dengan mengandalkan bantuan burung-burung lain. Namun beliau mengingatkan justru harusnya mengambil sikap dari burung-burung yang membantu itu. Ketika ia mencari karunia Tuhan namun ia tak pernah melupakan ada burung lain yang tak berdaya mencarinya sehingga perlu disisihkan untuknya.


 

8. Perkembangan Industri

Sesungguhnya kaedah mengambil semua sebab kekuatan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an adalah kewajiban untuk mengambil semua unsur yang menguatkan perindustrian dalam semua bidang. Yang akan memberikan kebaikan kepada umat manusia dan bukan menghancurkannya atau merusaknya. Yang disebabkan salah penggunaannya. Atau produksi yang berlebihan yang menimbulkan menumpuknya limbah dan pencemaran lingkungan. Ini tentu sangat mengancam ekosistem hidup termasuk pada kehidupan umat manusia. Kehancuran alam raya karena tragedi pencemaran lingkungan.

"Sesungguhnya Kai telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (Al-Hadiid: 25)

Ayat di atas menegaskan bahwa umat ini memerlukan perkembangan industri yang dinyatakan dengan kata `hadid' yang berarti besi. Ia adalah lambing industri pada masa yang lalu. Namun yang harus dicamkan adalah penggunaan besi tersebut untuk kemajuan dakwah dan kehidupan manusia. Tentu dengan maraknya perkembangan industri yang terjadi. Dengan semakin pesatnya perkembangan industri ternyata dapat membawa kemajuan sebuah peradaban. Seperti yang dialami Eropa pada masa kebangkitan industri, renaissance. Mereka bangsa Eropa berjaya di hadapan bangsa-bangsa yang lain setelah keterpurukannya.


 

9. Perkembangan Manajemen

Islam merupakan sistem kehidupan yang mengatur seluruh aspek hidup. Sistem merupakan dasar menuju kesuksesan yang berkualitas, hasil dari amal dan akhlak yang baik sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah saw., "Sesungguhnya Allah menyukai salah seorang dari kamu yang jika bekerja ia kerjakan secara itqan (professional)." Arahan itu untuk meningkatkan taraf kinerja kaum muslimin. Agar mereka berbuat tidak asal-asalan. Melainkan dikerjakan dengan pola yang bagus. Karena profesionalisme dalam perkembangan zaman ini memberikan kemudahan dan kesuksesan.

Masalah profesionalisme dari penataan manajemen yang baik dan teratur bermula dari penciptaan makhluk-makhluk Allah swt. Semua ciptaan-Nya tidak ada yang cacat cela. Ciptaan Allah swt. nampak indah, teratur dan tertata sesuai dengan ketentuan. Bila diamati dengan seksama memang tidak dapat ditemukan sesuatu yang cela atau dengan penilaian buruk. Melalui penciptaan ini ilmu manajemen semakin berkembang. Agar manusia dapat bercermin darinya untuk menyelesaikan beragam qadhiyahnya dan menyikapinya dengan benar. Sebut saja misalnya ilmu manajemen tentang teori 6 topi. Teori ini untuk melihat sesuatu dengan 6 sudut pandang sehingga kita dapat menemukan kebaikan darinya dan yang terpenting dapat menyikapinya. "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah". (Al-Mulk: 3-4)

Pengembangan dan pertumbuhan sebagaimana istilah tanmiyah ini untuk dapat diberdayakan bagi kemashlahatan umat ini (Al Istifadah). Disamping itu juga untuk memakmurkan alam raya ini sehingga tanmiyah itu betul-betul menyemarakkannya (At Ta'mir). Dan yang utama adalah pengembangan ini untuk memimpin dunia ini sehingga perjalanan yang sedang ditempuh dunia ini perjalanan menuju keselamatan dan kesejahteraan (Al Istikhlaf).

Tentu yang perlu ditimbang-timbang adalah tanmiyah ini dalam tarbiyah yang sedang kita jalan harus mengarah pada penegakkan dakwah sehingga tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini (Iqamatud Da'wah). Maka yang perlu diingat dai adalah bila tidak ada tanmiyah dalam diri Anda, maka yang akan Anda rasakan adalah kejumudan. Bersiaplah menyambutnya untuk segera mati dan binasa. Maukah?


 

Kamis, 13 Maret 2008

Pohon yang Kehilangan Rohnya....

Iranovia Suryani <Iranovia.suryani@pertamina.com> wrote:


 

Saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan.

Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yangmenarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lakukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati .Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.


Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?

Ayo cepat !

Dasar lelet!

Bego banget sih!

Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan?

Ayo, jangan main-main disini!

Berisik !

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?

Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!

Iii! Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa !

Aduh. Perempuan kampungan banget sih !?


Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya?

E, tolol. Soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter?


 

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal?

E tahu nggak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel. Ada banyak yang bisa gantiin kamu!

Sial! Kerja gini nggak becus? Ngapain gue gaji elu?


Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai.

Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita. Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untukmendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan.

Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ?

Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter.

Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak !Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi hanya karena perasaan-perasaan dendam,benci atau kemarahan yang dimiliki.

Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas. Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan.

Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Saya juga pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun.Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma.Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang,toples- toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.Monyet- monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarikkeluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi,tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh,membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu,kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih.

__________________
Iranovia Suryani SE.

PERTAMINA EP.

Rabu, 12 Maret 2008

The power of No!


Pembaca, saya ingin share kepada Anda soal kekuatan dari mengatakan TIDAK dalam hidup kita. Bukankah kita lebih banyak diajar untuk mengatakan YA kepada orang lain serta tidak menolak orang lain, sejak kita masih kecil.
Jadi, adakah sisi positif dari mengatakan TIDAK dalam hidup kita. Tentu! Dan saya berikan contoh Kasusnya. Saya teringat saat saya memutuskan untuk mengambil ilmu psikologi sebagai dasar basis ilmu saya, saat kuliah. Sanak saudara saya mengatakan "Jangan deh. Apa sih yang bisa diharapkan dari ilmu psikologi". Saya mengatakan TIDAK kepada mereka. Dan saya sangat gembira karena bisa teguh pada keputusan saya.
Ternyata ilmu psikologi menjadi fundamental yang bagus bagi saya dalam menulis, memberikan training serta menjadi seorang pembicara. Begitu juga, saat memulai karir sebagai trainer. Saya keluar dari perusahaan dan meninggalkan karir yang begitu menjanjikan.
Ketika menjadi freelance trainer, berbagai perusahaan dan eksekutif search mencari saya dengan berbagai paket yang menggiurkan. Tapi, saya senang bisa berkata TIDAK pada tawaran mereka sehingga saya bisa berfokus untuk mewujudkan impian saya, dalam usia yang relatif muda.
Pembaca, memang betul sejak kecil kita dibiasakan untuk mengatakan YA, tidak boleh mengecewakan orang lain, membuat orang lain senang dengan setuju ataupun memberikan peng-YA-an kepada mereka. Tetapi, ujung-ujungnya banyak cita-cita dan mimpi yang akhirnya terkorbankan karena kita tidak mampu berkata TIDAK. Percayalah, untuk bisa sukses kadang kita harus bisa belajar mengatakan TIDAK pada tempatnya.

Sikap negatif
Pertama,

mengatakan TIDAK kepada orang yang bersikap negatif terhadap ide dan mimpi Anda. Saya seringkali mengingatkan bahwa 'opini adalah komoditas yang paling murah'. Saat Anda memberikan ide Anda, biasanya Anda harus siap menerima berbagai komentar, termasuk segala komentar yang negatif. Saat itu, lihatlah baik-baik dan lihat kredibilitas orang yang mengatakan. Jika perlu, jangan membiarkan mereka mencuri mimpi Anda hanya karena sebuah kata TIDAK yang mereka ucapkan.
Para penulis buku Chicken Soup for the Soul berisi kumpulan artikel inspirasi terkenal sempat dibilang TIDAK oleh penerbit. Tetapi, karena mereka tidak mau terpengaruh akhirnya buku tersebut hingga sekarang menjadi buku yang begitu banyak menyentuh orang. Jadi, jika ada orang yang bermaksud negatif dan mengatakan tidak kepada mimpi yang Anda yakini, katakan saja, TERIMA KASIH dan teruslah berjuang untuk mimpimu.

Kedua,

mengatakan TIDAK kepada aktivitas yang mengacaukan Anda dari kegiatan yang produktif dan bermanfaat. Adalah sangat umum, godaan untuk istirahat dan bersenang-senang memboroskan waktu dengan tidak produktif. Terkadang ada pula godaan untuk chit-chat, godaan untuk ngobrol yang tidak produktif ataupun acara-acara popular yang berlebih-an, yang akhirnya banyak menghabiskan waktu Anda yang bermanfaat. Terkadang, agar hidup Anda menjadi lebih berbuah, maka Anda harus berani mengatakan TIDAK kepada mereka yang ingin mencuri waktu Anda. Ingatlah selalu, 'kalau Anda tidak mulai belajar mengendalikan waktu Anda maka orang lainlah yang mulai akan mengendalikan waktu Anda'. Take control of your own time.

Ketiga,

mengatakan TIDAK kepada tawaran-tawaran yang tampaknya menggiurkan tetapi mengacaukan Anda dari cita-cita Anda. Memang, musuh dari sesuatu yang baik adalah sesuatu yang lebih baik. Kadang-kadang, ada hal-hal yang kelihatannya berguna dan bermanfaat, tetapi kalau kita perhatikan baik-baik, maka hal tersebut sebenarnya tidaklah membawa kita lebih dekat dengan cita-cita kita. Saya salut dengan seorang rekan saya yang membaktikan hidupnya untuk melayani kehidupan rohani para mahasiswa. Saya tahu bahwa ia pun mungkin membutuhkan dana untuk kehidupan keluarganya. Tetapi saat ada undangan untuk berbicara di kota lain. Ternyata ia menolak dengan mengatakan dengan sopan, "Iya saya memang membutuhkan dana tetapi saya sudah memutuskan menghabiskan minggu ini untuk memberikan konseling pada para mahasiswa dampingan saya. Terpaksa saya katakan TIDAK karena saya sudah punya komitmen waktu dalam minggu ini".

Keempat

mengatakan TIDAK kepada berbagai godaan yang justru menjatuhkan Anda dari sisi martabat dan moral Anda. Dikatakan bahwa seringkali HARTA, TAHTA dan WANITA banyak menjadi godaan yang menjatuhkan. Kisah yang terjadi sejak penciptaan manusia pertama. Tetapi sering godaan ini akan bagus jika sejak awal kita tidak menerimanya. Misalkan pernah tawaran mendapatkan proyek tertentu tetapi harus dengan menyediakan wanita ataupun sejumlah uang suap. Celakanya sekali kita terbiasa dengan proses kerja seperti ini, maka kitapun akan jadi keterusan menjalankan bisnis dengan cara seperti itu. Dalam situasi seperti ini, maka akan menjadi sulit bagi kita untuk mengajarkan nilai-nilai yang positif dan baik kepada bawahan maupun anak-anak kita, kalau kita sendiri tidak punya integritas. saya masih ingat, betapa kagetnya saya saat seorang aktivis yang dulunya dikenal jujur akhirnya terbukti korupsi dan masuk penjara. Ternyata segala sesuatu dimulai dari 'menerima' dan terlalu toleran dengan hal yang kecil. Ketidakmampuan mengatakan TIDAK akhirnya menjeratnya ke penjara.

Kelima,

mengatakan TIDAK kepada orang yang mengatakan TIDAK kepada Anda. Dalam hidup kadang-kadang kita harus persisten. Inilah maksud dari keberanian mengatakan TIDAK ini.
Saya teringat dengan cerita lucu tentang seorang direktur yang mengatakan bahwa dia telah menolak lima kali seorang sales yang melamar lewat sekretarisnya untuk jadi sales di tempatnya. Si sales ini dengan tersenyum hanya berkata, "Saya orang yang lima kali ditolak itu!". Tetapi, akhirnya justru dialah yang diterima jadi sales. Pembaca, kadang kita pun harus berani bilang TIDAK kepada orang yang berkata TIDAK kepada kita.

Sumber: The power of No! oleh Anthony Dio Martin, Director HR Excellency

Selasa, 11 Maret 2008

Renungan untuk suami-suami: Bila Istri Cerewet

Oleh : Ahmad Bustam


Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab Pun cerewet.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki Itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapunterdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu Mengurungkan niatnya, batal Melaporkan istrinya pada Umar. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana,ia selalu tegas pada siapapun?


 

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?


1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat iamengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi
penyemangatnya dalam mencari nafkah.


2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadangtak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli inibeli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.

Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.


3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu


4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan.Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salahdengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke epan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.


5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.


 

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya.Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.


 

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri Sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda.Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci makitak terpuji.

Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilakuUmar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.


Find this article on milist supermindpwer.. lets join in

http://tech.groups.yahoo.com/group/SuperMindPower

Mengenali Hambatan dalam mewujudkan Impian

Beberapa waktu lalau saya menulis tentang impian, dan banyak dari sahabat yang bertanya tentang bagimana mengatasi hambatan dalam mencapai impian tersebut. Memang benar dalam mewujudkan mimpi, mimpi pasti banyak hambatan yang akan kita terima, banyak hambatan yang akan kita hadapi.Semakin besar halangan, semakin besar kesuksesaan yang menanti di belakangnya

Memang tak mudah mempunyai semangat dan harapan yang tinggi, untuk tetap selalu tertanam di dalam hati dalam menggapai mimpi atau mengejar sukses. Tak jarang sering kita merasa bingung dan gelisah, kehilangan arah sehingga tak lagi melihat tujuan sebenarnya. Tak melihat lagi, bahwa seolah itu
merupakan proses pembelajaran dan peningkatan potensi diri,¡Ä dengan ilmu pengetahuan yang bertambah, cara berpikirpun menjadi luas dan dapat dengan bijak memutuskan sesuatu.

"Jangan terlalu dibawa sedih, jika inginmu hari ini tidak terwujud. Bukankah tidak ada yang perlu dicemaskan antara masalalu dan masadepan.dan kegagalan atu hambatan dalam meraih mimpi itu adalah wajar, malah cenderung keharusan" begitulah nasihat yang saya berikan kepada seorang sahabat yang bertanya kepada saya. kenapa kegagalan atau hambatan merupakan keharusan? kerena tanpa kegagalan dan hambatan mimpi atau kesuksesan akan kurang memberikan makna kepada kita. Ketika kita berhasil mengatasi hambatan, dan kita berhasil meraih impian, yang akan kita dapat adalah kesuksesan sejati. namun sebaliknya bila sukses atau mimpi kita raih tanpa hambatan semua akan
terasa hambar. karena itu saya adalah orang menyuki hambatan, karena hambatan adalah suatu tantangan. karena di balik tantangan ada kesuksesaan.

Hambatan dalam perjalanan menuju kesuksesan dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, hambatan internal dan hambatan eksternal.


Hambatan Internal

Beberapa hambatan internal yang sering saya dapati dari hasil pribadi dandiskusi dengan beberapa sahabat adalah :


 

- Rasa Malas.

Orang yang malas adalah orang yang indisipliner, orang seperti ini mudah membuat komitmen namun sulit untuk menjalaninya dan tidak dievaluasi. Malas pikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab. bagaimana bisa meraih mimpi jika kita malas untuk memulai, malas untuk bertahan, malas untuk melaksanakan.


-Rasa Takut

Adalah sesuatu yang manusiawi apabila seseorang memiliki perasaan takut, namun apabila rasa takut itu salah atau berlebihan, seperti takut gagal, takut ditolak dan sebagainya, maka perasaan tersebut akan menahan orang untuk melakukan sesuatu. Kalah sebelum bertanding mental
rasa takut sering menghambat seseorang untuk sukses. Tahukah Anda bahwa Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam pemilihan sebagai senator dan juga presiden ?. Tahukah Anda bahwa Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya menemukan 'post-it' notes ?. Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Takut yang berlebihan merupakan salah satu dari dua titik ekstrem. Titik yanglain adalah tergesa-gesa, terburu-buru, over, sehingga malah jadi hambatan.


-Rasa malu

Rasa malu disebabkan rendahnya self esteem/harga diri. Manusia seringkali salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses
walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Dengan rasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kita tidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikan berawal dari rasa malu yang tepat. jadi tempatkan rasa malu secara tepatuntuk meraih kesuksesaan


-Rasa Puas diri

Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. untuk menuju sukses maka kita perlu memanage rasa cepat berpuas diri.


- Putus asa

Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara
lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Rasa sombong atau puas diri dan Putus asa. Takabur dan putus asa seperti dua sisi mata uang. Bila terkena hambatanjenis ini, seseorang akan kehilangan keseimbangan. Apabila dia sukses, dia akan menjadi takabur dan apabila mengalami kegagalan di akan berputus asa.


- pesimis (merasa diri tidak mampu):

banyak dari sahabat saya, saya melihat mereka sebelum merealisasikan mimpi, mereka merasa tidak mampu, atau tidak mempunyi kemapuan untuk menggapai sukses, bagaimana sukses atau impian dapat
digapai, jika kita tidak percaya kita bisa mencapai suatu kesuksean tersebut.


- belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri, akibatnyakita tidak bisa mengembangkan diri yang dapat dijadikan modal untuk menggapai sukses ataupun meraih mimi. Padahal, berdasarkan kemampuan diri
tersebut,bisa menjadikan modal kita untuk mencapai sukses.


-mudah menyerah.

Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam menggapai sukses sekali gagal langsung menyerah. Dengan kata lain, kurangagresif dalam mewujudkan impian. bagaimana bisa sukses bila halangan kecil terlhiat seperti gunung yang besar.


-miskin impian.

Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian. Begitu juga dengan kesuksesan Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak diawali dengan impian atau cita-cita. kita yang tidak mempunyai impian akankehilangan arah atau tujuan yang hendak dicapai, bagaimana bisa meraih
impian, jika kita tidak memilikinya.


Hambatan eksternal

Hambatan ini adalah segala seuatu yang berada di luar jiwa kita seperti kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan
terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan-hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya


- kurang memiliki keterampilan.

Sebagaimana kita maklumi untuk meraih mimpi atau sukses diperlukan keterampilan khusus. kita bisa sukses disuatu bidang jika kita menguasi ketrampilan yang menunjang bidang tersebut.


-kurang punya informasi.

bila kita ingin sukes atau meraih mimpi jika kita kurang memiliki informasimaka peluangnya akan sedikit apabila hanya mengandalkan satu sumber. Artinya, semakin sedikit informasi yang dimiliki, maka akan semakin sedikit pula kesempatan untuk meraih sukses. Seiring dengan itu, pilihan tindakanu
untuk meraih sukses atau menggapai impian pun jadi terbatas.


- Kemampuan Belajar.

Ketika anda menghadapi kesulitan maupun kemudahan. Bukan kondisi atau keadaan yang menentukan kualitas hidup seseorang, melainkan kemampuan dia menghadapi kondisi tersebut. Karena orang sukses bukan kebetulan, akan tetapi merupakan rangkaian keputusan yang Continue. dangan kemampuan belajar dari kegagalan atau kesalahan maka kita akan dapat mengatasi hambatan dalam mewujudkan impian.

Jika kegagalan atau hambatan datang Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan ambil tindakan untuk mengasah kembali diri Anda. Sering kita sendiri yang membuat "tembok penghalang" kesuksesan bagi diri kita. Kita terlalu pesimis memandang hidup

Banyak cara untuk tetap selalu bersemangat dan memiliki harapan. Jawaban sebenarnya adalah sudah ada pada diri kita masing-masing. Hanya saja masalahnya adalah apakah kita punya keberanian atau tidak untuk melihatnya, memahaminya, menerimanya dan menghadapi untuk mencapai sukses.

Sesungguhnya,¡Ä akan ada jalan jika kita tetap mau usaha mari kita Jadikan hambatan itu sebagai motivasi diri untuk segera menjadi lebih baik lagi.makatetap lah berjuang dibalik hambatan terlihat suatu kesempatan untuk mewujudkan mimpi. Kita semua berharap, bahwa perjalanan panjang menuju
sukses bukan sekedar memenuhi deadline rutinitas, akan tetapi suatu bentuk pemikiran kita untuk menggapai sukes atau impian dari apa yang kita yakini. karena di setiap hambatan pasti akan terdapat jalan keluar.(EA)


"Tidak akan ada kesuksesan, tanpa ada nya hambatan"


 

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. QS Ar Ra'd:11


Depok, 10 Maret 2008

--
Best Regard

Erwin Arianto,SE