Kamis, 13 Maret 2008

Pohon yang Kehilangan Rohnya....

Iranovia Suryani <Iranovia.suryani@pertamina.com> wrote:


 

Saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan.

Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yangmenarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lakukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati .Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.


Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?

Ayo cepat !

Dasar lelet!

Bego banget sih!

Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan?

Ayo, jangan main-main disini!

Berisik !

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?

Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!

Iii! Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa !

Aduh. Perempuan kampungan banget sih !?


Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya?

E, tolol. Soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter?


 

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal?

E tahu nggak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel. Ada banyak yang bisa gantiin kamu!

Sial! Kerja gini nggak becus? Ngapain gue gaji elu?


Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai.

Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita. Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untukmendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan.

Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ?

Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter.

Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak !Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi hanya karena perasaan-perasaan dendam,benci atau kemarahan yang dimiliki.

Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas. Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan.

Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Saya juga pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun.Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma.Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang,toples- toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.Monyet- monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarikkeluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi,tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh,membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu,kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih.

__________________
Iranovia Suryani SE.

PERTAMINA EP.

Rabu, 12 Maret 2008

The power of No!


Pembaca, saya ingin share kepada Anda soal kekuatan dari mengatakan TIDAK dalam hidup kita. Bukankah kita lebih banyak diajar untuk mengatakan YA kepada orang lain serta tidak menolak orang lain, sejak kita masih kecil.
Jadi, adakah sisi positif dari mengatakan TIDAK dalam hidup kita. Tentu! Dan saya berikan contoh Kasusnya. Saya teringat saat saya memutuskan untuk mengambil ilmu psikologi sebagai dasar basis ilmu saya, saat kuliah. Sanak saudara saya mengatakan "Jangan deh. Apa sih yang bisa diharapkan dari ilmu psikologi". Saya mengatakan TIDAK kepada mereka. Dan saya sangat gembira karena bisa teguh pada keputusan saya.
Ternyata ilmu psikologi menjadi fundamental yang bagus bagi saya dalam menulis, memberikan training serta menjadi seorang pembicara. Begitu juga, saat memulai karir sebagai trainer. Saya keluar dari perusahaan dan meninggalkan karir yang begitu menjanjikan.
Ketika menjadi freelance trainer, berbagai perusahaan dan eksekutif search mencari saya dengan berbagai paket yang menggiurkan. Tapi, saya senang bisa berkata TIDAK pada tawaran mereka sehingga saya bisa berfokus untuk mewujudkan impian saya, dalam usia yang relatif muda.
Pembaca, memang betul sejak kecil kita dibiasakan untuk mengatakan YA, tidak boleh mengecewakan orang lain, membuat orang lain senang dengan setuju ataupun memberikan peng-YA-an kepada mereka. Tetapi, ujung-ujungnya banyak cita-cita dan mimpi yang akhirnya terkorbankan karena kita tidak mampu berkata TIDAK. Percayalah, untuk bisa sukses kadang kita harus bisa belajar mengatakan TIDAK pada tempatnya.

Sikap negatif
Pertama,

mengatakan TIDAK kepada orang yang bersikap negatif terhadap ide dan mimpi Anda. Saya seringkali mengingatkan bahwa 'opini adalah komoditas yang paling murah'. Saat Anda memberikan ide Anda, biasanya Anda harus siap menerima berbagai komentar, termasuk segala komentar yang negatif. Saat itu, lihatlah baik-baik dan lihat kredibilitas orang yang mengatakan. Jika perlu, jangan membiarkan mereka mencuri mimpi Anda hanya karena sebuah kata TIDAK yang mereka ucapkan.
Para penulis buku Chicken Soup for the Soul berisi kumpulan artikel inspirasi terkenal sempat dibilang TIDAK oleh penerbit. Tetapi, karena mereka tidak mau terpengaruh akhirnya buku tersebut hingga sekarang menjadi buku yang begitu banyak menyentuh orang. Jadi, jika ada orang yang bermaksud negatif dan mengatakan tidak kepada mimpi yang Anda yakini, katakan saja, TERIMA KASIH dan teruslah berjuang untuk mimpimu.

Kedua,

mengatakan TIDAK kepada aktivitas yang mengacaukan Anda dari kegiatan yang produktif dan bermanfaat. Adalah sangat umum, godaan untuk istirahat dan bersenang-senang memboroskan waktu dengan tidak produktif. Terkadang ada pula godaan untuk chit-chat, godaan untuk ngobrol yang tidak produktif ataupun acara-acara popular yang berlebih-an, yang akhirnya banyak menghabiskan waktu Anda yang bermanfaat. Terkadang, agar hidup Anda menjadi lebih berbuah, maka Anda harus berani mengatakan TIDAK kepada mereka yang ingin mencuri waktu Anda. Ingatlah selalu, 'kalau Anda tidak mulai belajar mengendalikan waktu Anda maka orang lainlah yang mulai akan mengendalikan waktu Anda'. Take control of your own time.

Ketiga,

mengatakan TIDAK kepada tawaran-tawaran yang tampaknya menggiurkan tetapi mengacaukan Anda dari cita-cita Anda. Memang, musuh dari sesuatu yang baik adalah sesuatu yang lebih baik. Kadang-kadang, ada hal-hal yang kelihatannya berguna dan bermanfaat, tetapi kalau kita perhatikan baik-baik, maka hal tersebut sebenarnya tidaklah membawa kita lebih dekat dengan cita-cita kita. Saya salut dengan seorang rekan saya yang membaktikan hidupnya untuk melayani kehidupan rohani para mahasiswa. Saya tahu bahwa ia pun mungkin membutuhkan dana untuk kehidupan keluarganya. Tetapi saat ada undangan untuk berbicara di kota lain. Ternyata ia menolak dengan mengatakan dengan sopan, "Iya saya memang membutuhkan dana tetapi saya sudah memutuskan menghabiskan minggu ini untuk memberikan konseling pada para mahasiswa dampingan saya. Terpaksa saya katakan TIDAK karena saya sudah punya komitmen waktu dalam minggu ini".

Keempat

mengatakan TIDAK kepada berbagai godaan yang justru menjatuhkan Anda dari sisi martabat dan moral Anda. Dikatakan bahwa seringkali HARTA, TAHTA dan WANITA banyak menjadi godaan yang menjatuhkan. Kisah yang terjadi sejak penciptaan manusia pertama. Tetapi sering godaan ini akan bagus jika sejak awal kita tidak menerimanya. Misalkan pernah tawaran mendapatkan proyek tertentu tetapi harus dengan menyediakan wanita ataupun sejumlah uang suap. Celakanya sekali kita terbiasa dengan proses kerja seperti ini, maka kitapun akan jadi keterusan menjalankan bisnis dengan cara seperti itu. Dalam situasi seperti ini, maka akan menjadi sulit bagi kita untuk mengajarkan nilai-nilai yang positif dan baik kepada bawahan maupun anak-anak kita, kalau kita sendiri tidak punya integritas. saya masih ingat, betapa kagetnya saya saat seorang aktivis yang dulunya dikenal jujur akhirnya terbukti korupsi dan masuk penjara. Ternyata segala sesuatu dimulai dari 'menerima' dan terlalu toleran dengan hal yang kecil. Ketidakmampuan mengatakan TIDAK akhirnya menjeratnya ke penjara.

Kelima,

mengatakan TIDAK kepada orang yang mengatakan TIDAK kepada Anda. Dalam hidup kadang-kadang kita harus persisten. Inilah maksud dari keberanian mengatakan TIDAK ini.
Saya teringat dengan cerita lucu tentang seorang direktur yang mengatakan bahwa dia telah menolak lima kali seorang sales yang melamar lewat sekretarisnya untuk jadi sales di tempatnya. Si sales ini dengan tersenyum hanya berkata, "Saya orang yang lima kali ditolak itu!". Tetapi, akhirnya justru dialah yang diterima jadi sales. Pembaca, kadang kita pun harus berani bilang TIDAK kepada orang yang berkata TIDAK kepada kita.

Sumber: The power of No! oleh Anthony Dio Martin, Director HR Excellency

Selasa, 11 Maret 2008

Renungan untuk suami-suami: Bila Istri Cerewet

Oleh : Ahmad Bustam


Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab Pun cerewet.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki Itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapunterdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu Mengurungkan niatnya, batal Melaporkan istrinya pada Umar. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana,ia selalu tegas pada siapapun?


 

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?


1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat iamengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi
penyemangatnya dalam mencari nafkah.


2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadangtak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli inibeli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.

Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.


3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu


4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan.Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salahdengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke epan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.


5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.


 

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya.Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.


 

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri Sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda.Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci makitak terpuji.

Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilakuUmar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.


Find this article on milist supermindpwer.. lets join in

http://tech.groups.yahoo.com/group/SuperMindPower

Mengenali Hambatan dalam mewujudkan Impian

Beberapa waktu lalau saya menulis tentang impian, dan banyak dari sahabat yang bertanya tentang bagimana mengatasi hambatan dalam mencapai impian tersebut. Memang benar dalam mewujudkan mimpi, mimpi pasti banyak hambatan yang akan kita terima, banyak hambatan yang akan kita hadapi.Semakin besar halangan, semakin besar kesuksesaan yang menanti di belakangnya

Memang tak mudah mempunyai semangat dan harapan yang tinggi, untuk tetap selalu tertanam di dalam hati dalam menggapai mimpi atau mengejar sukses. Tak jarang sering kita merasa bingung dan gelisah, kehilangan arah sehingga tak lagi melihat tujuan sebenarnya. Tak melihat lagi, bahwa seolah itu
merupakan proses pembelajaran dan peningkatan potensi diri,¡Ä dengan ilmu pengetahuan yang bertambah, cara berpikirpun menjadi luas dan dapat dengan bijak memutuskan sesuatu.

"Jangan terlalu dibawa sedih, jika inginmu hari ini tidak terwujud. Bukankah tidak ada yang perlu dicemaskan antara masalalu dan masadepan.dan kegagalan atu hambatan dalam meraih mimpi itu adalah wajar, malah cenderung keharusan" begitulah nasihat yang saya berikan kepada seorang sahabat yang bertanya kepada saya. kenapa kegagalan atau hambatan merupakan keharusan? kerena tanpa kegagalan dan hambatan mimpi atau kesuksesan akan kurang memberikan makna kepada kita. Ketika kita berhasil mengatasi hambatan, dan kita berhasil meraih impian, yang akan kita dapat adalah kesuksesan sejati. namun sebaliknya bila sukses atau mimpi kita raih tanpa hambatan semua akan
terasa hambar. karena itu saya adalah orang menyuki hambatan, karena hambatan adalah suatu tantangan. karena di balik tantangan ada kesuksesaan.

Hambatan dalam perjalanan menuju kesuksesan dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, hambatan internal dan hambatan eksternal.


Hambatan Internal

Beberapa hambatan internal yang sering saya dapati dari hasil pribadi dandiskusi dengan beberapa sahabat adalah :


 

- Rasa Malas.

Orang yang malas adalah orang yang indisipliner, orang seperti ini mudah membuat komitmen namun sulit untuk menjalaninya dan tidak dievaluasi. Malas pikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab. bagaimana bisa meraih mimpi jika kita malas untuk memulai, malas untuk bertahan, malas untuk melaksanakan.


-Rasa Takut

Adalah sesuatu yang manusiawi apabila seseorang memiliki perasaan takut, namun apabila rasa takut itu salah atau berlebihan, seperti takut gagal, takut ditolak dan sebagainya, maka perasaan tersebut akan menahan orang untuk melakukan sesuatu. Kalah sebelum bertanding mental
rasa takut sering menghambat seseorang untuk sukses. Tahukah Anda bahwa Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam pemilihan sebagai senator dan juga presiden ?. Tahukah Anda bahwa Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya menemukan 'post-it' notes ?. Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Takut yang berlebihan merupakan salah satu dari dua titik ekstrem. Titik yanglain adalah tergesa-gesa, terburu-buru, over, sehingga malah jadi hambatan.


-Rasa malu

Rasa malu disebabkan rendahnya self esteem/harga diri. Manusia seringkali salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses
walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Dengan rasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kita tidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikan berawal dari rasa malu yang tepat. jadi tempatkan rasa malu secara tepatuntuk meraih kesuksesaan


-Rasa Puas diri

Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. untuk menuju sukses maka kita perlu memanage rasa cepat berpuas diri.


- Putus asa

Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara
lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Rasa sombong atau puas diri dan Putus asa. Takabur dan putus asa seperti dua sisi mata uang. Bila terkena hambatanjenis ini, seseorang akan kehilangan keseimbangan. Apabila dia sukses, dia akan menjadi takabur dan apabila mengalami kegagalan di akan berputus asa.


- pesimis (merasa diri tidak mampu):

banyak dari sahabat saya, saya melihat mereka sebelum merealisasikan mimpi, mereka merasa tidak mampu, atau tidak mempunyi kemapuan untuk menggapai sukses, bagaimana sukses atau impian dapat
digapai, jika kita tidak percaya kita bisa mencapai suatu kesuksean tersebut.


- belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri, akibatnyakita tidak bisa mengembangkan diri yang dapat dijadikan modal untuk menggapai sukses ataupun meraih mimi. Padahal, berdasarkan kemampuan diri
tersebut,bisa menjadikan modal kita untuk mencapai sukses.


-mudah menyerah.

Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam menggapai sukses sekali gagal langsung menyerah. Dengan kata lain, kurangagresif dalam mewujudkan impian. bagaimana bisa sukses bila halangan kecil terlhiat seperti gunung yang besar.


-miskin impian.

Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian. Begitu juga dengan kesuksesan Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak diawali dengan impian atau cita-cita. kita yang tidak mempunyai impian akankehilangan arah atau tujuan yang hendak dicapai, bagaimana bisa meraih
impian, jika kita tidak memilikinya.


Hambatan eksternal

Hambatan ini adalah segala seuatu yang berada di luar jiwa kita seperti kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan
terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan-hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya


- kurang memiliki keterampilan.

Sebagaimana kita maklumi untuk meraih mimpi atau sukses diperlukan keterampilan khusus. kita bisa sukses disuatu bidang jika kita menguasi ketrampilan yang menunjang bidang tersebut.


-kurang punya informasi.

bila kita ingin sukes atau meraih mimpi jika kita kurang memiliki informasimaka peluangnya akan sedikit apabila hanya mengandalkan satu sumber. Artinya, semakin sedikit informasi yang dimiliki, maka akan semakin sedikit pula kesempatan untuk meraih sukses. Seiring dengan itu, pilihan tindakanu
untuk meraih sukses atau menggapai impian pun jadi terbatas.


- Kemampuan Belajar.

Ketika anda menghadapi kesulitan maupun kemudahan. Bukan kondisi atau keadaan yang menentukan kualitas hidup seseorang, melainkan kemampuan dia menghadapi kondisi tersebut. Karena orang sukses bukan kebetulan, akan tetapi merupakan rangkaian keputusan yang Continue. dangan kemampuan belajar dari kegagalan atau kesalahan maka kita akan dapat mengatasi hambatan dalam mewujudkan impian.

Jika kegagalan atau hambatan datang Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan ambil tindakan untuk mengasah kembali diri Anda. Sering kita sendiri yang membuat "tembok penghalang" kesuksesan bagi diri kita. Kita terlalu pesimis memandang hidup

Banyak cara untuk tetap selalu bersemangat dan memiliki harapan. Jawaban sebenarnya adalah sudah ada pada diri kita masing-masing. Hanya saja masalahnya adalah apakah kita punya keberanian atau tidak untuk melihatnya, memahaminya, menerimanya dan menghadapi untuk mencapai sukses.

Sesungguhnya,¡Ä akan ada jalan jika kita tetap mau usaha mari kita Jadikan hambatan itu sebagai motivasi diri untuk segera menjadi lebih baik lagi.makatetap lah berjuang dibalik hambatan terlihat suatu kesempatan untuk mewujudkan mimpi. Kita semua berharap, bahwa perjalanan panjang menuju
sukses bukan sekedar memenuhi deadline rutinitas, akan tetapi suatu bentuk pemikiran kita untuk menggapai sukes atau impian dari apa yang kita yakini. karena di setiap hambatan pasti akan terdapat jalan keluar.(EA)


"Tidak akan ada kesuksesan, tanpa ada nya hambatan"


 

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. QS Ar Ra'd:11


Depok, 10 Maret 2008

--
Best Regard

Erwin Arianto,SE

Pelajaran dari bocah penjual Koran

Pagi itu seperti biasa saya berangkat pagi setelah subuh dari rumah, ke tempat penyimpanan motor di bilangan cawang, uki, walau sering terlambat, kali ini saya datang labih awal ketempat menunggu bis antar jemput yang membawa saya ke kantor, saya menyukai naik bus jemputan karena lelah berkendara dari depok-cikarang. Tidak tahan kemacetan ibu kota.

Seperti biasa saya duduk bersama rekan rekan sambil menunggu jemputan. Tetapi karena saya datang lebih awal, munculah seorang bocah lelaki yang seperti biasa menawarkan Koran kepada semua penduduk shelter.

" Koran, Koran, Kompas, Media, tempo, republika, warta kota" begitu teriak bocah laki-laki tersebut menawarkan Koran kepada kami. "Koran bang" dia menawari ku untuk membeli Koran. "seperti biasa kompas satu" kataku meminta Koran yang biasa kubaca setiap pagi.

Tangan mungilnya dengan cekatan memilih Koran yang kuminta diantara tumpukan Koran dagangannya.
" ini bang Koran kompasnya" memberi Koran yang aku minta kepadanya, "nih ada kembaliaanya engga" kataku sambil menyodorkan uang Rp 50.000, kepadanya. "beres bang, pasti ada" segera dikeluarkan kembaliannya dari tas gembloknya yang kotor, "wah pagi-pagi uangnya dah banyak ya" kataku kepada bocah tersebut.

"Allhamdulilah bang, rejeki saya lagi lancar" katanya sambil tersenyum senang. Dan setelah itu diapun berlalu menawarkan Koran kepada para penghuni shelter lainnya.

Saat ini pukul 05.20, masih terlalu lama jemputan ku datang, maka saya menyempatkan membaca oran kompas yang tadi saya beli pada bocah tukang Korantersebut.

Tanpa sadar saya memperhatikan betapa gigih seorang bocah tukang Koran tersebut mencari uang, dengan menawarkan daganganya kepada semua orang yang datang dan pergi silih berganti.

Sepintas tampak keringat membasahi wajahnya yang tegar dalam usia beliaya harus berjuang memperoleh uang secara halal dan sebagai pekerja keras.

" Koran, mba ada tabloid nova, ada berita selebritisnya nih mba, atau ini tabloid bintang, ada kabar artis bercerai" katanya bagai seorang marketing ulung tanpa menyerah dia menawarkan Koran kepada seorang wanita setengah baya yang pada akhirnya menyerah dan membeli satu tabloid yang disebut sang bocah tersebut.

Sambil memperhatikan terbersit rasa kagum dan rasa haru kepada bocah tersebut, dan memperhatikan betapa gigihnya dia berusaha, hanya tampak senyum ceria yang membuat semua orang yang ditawarinya tidak marah. Tidak terdapat sedikit pun rasa putus asa dalam dirinya, walaupun terkadang orang yang ditawarinya tidak membeli korannya.

Sesaat mungkin bocah tersebut lelah menawarkan korannya, dan dia terduduk disampingku, "kamu engga sekolah dik" tanyaku kepadanya "engga bang, saya tidak ingin sekolah tinggi-tinggi" katanya.

"engga ada biaya dik' tanyaku menyelidik, "Bukan bang, walau saya tukang Koran saya punya cita-cita" jawabnya, "maksudnya, kan dengan sekolah kamu bisa mewujudkan cita-cita kamu dengan lebih mudah" kataku menjawab.

"Aku sering baca Koran bang, banyak orang yang telah sekolah tinggi bahkan sarjana tidak bekerja bang, alias nganggur. Mending saya walau sekolah tidak tinggi saya punya penghasilan bang" katanya berusaha menjelaskan kepadaku. "abang ku bang, tidak sekolah bisa buka agen Koran penghasilan sebulannya bisa 3-4 juta bang, saya baca di Koran gaji pegawai honorer Cuma 700ribu, jadi buat apa saya sekolah bang" tanyanya kepadaku

Saya mengerutkan kening, tertanda saya tekejut dengan jawaban bocah kecil tersebut pemikiran yang tajam, dan sebuah keritik yang dalam buat saya yang seorang sarjana. Dalam hati saya membenarkan perkataan anak tersebut, UMR kota bekasi saja +/-900rb untuk golongan smu.

Saya pun tersenyum mendengar jawaban anak tersebut, kemudian bus jenputan saya pun tiba dan saya meninggalkan bocah tersebut tanpa bisa menjawab pertanyaanya, apa tujuan kita sekolah, menjadi sarjana.?
Karena banyak sarjana sekarang yang begitu lepas kerja mengaggur, tidak punya penghasilan, dan banyak juga karena belum bisa bekerja yang melanjutkan S2 dengan alas an ingin mengisi waktu luang dan menambah nilai jual dirinya.

Tapi pernyataan bocah penjual Koran tersebut menyadarkan saya, tentang rejeki, dan tujuan dari bersekolah, yang saat ini saya mungkin kalah dengan bocah kecil tersebut, walau saya seorang yang mempunyai penghasilan dan mempunyai suatu jabatan saya hanyalah manusia gajian, saya hanya seorang buruh.

Beda dengan bocah kecil tersebut, dalam usia belia dia sudah bisa menjadi majikan untuk dirinya sendri. Sungguh hebat pemikiran lugu bocah penjual Koran tersebut. pembalajaran yang menarik dari seorang bocah kecil yang setiap hari kutemui.(EA)


 

"Rizky Tuhan sungguh tidak terbatas, tinggal kemauan kita untuk dapat berusaha menggapainYa"

"Pelajaran Dapat di peroleh tidak hanya di pendidikan formal, Dan dunia pun banyak memberi pelajaran untuk kita"


 

Depok 12 September 2007 21:59

--
Best Regard
Erwin Arianto,SE


 

Minggu, 09 Maret 2008

Saya Tidak Punya Waktu..

Saat ini saya sedang terkejar deadline untuk membuat presentasi hasil audit yang akan dipresentasikan pada President direktur, dan saat ini seakan waktuyang saya punya tidaklah cukup, padahal Kita semua diberi anugrah oleh Tuhan YME berupa waktu yang sudah ditentukan lama dan tidaknya. Jatah waktu yang kita miliki tak dapat ditambah atau dikurangi.Waktu yang dimiliki semua orang jumlahnya sama. 24 jam sehari.


Tetapi yang menjadi persoalan bukan lama atau tidaknya kesempatan waktu yang kita miliki, melainkan seberapa pandai kita menggunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain dan alam semesta. Waktu adalah anugrah yang sangat berharga, jauh lebih bernilai dibandingkan materi sebesar apa pun. Demikian pentingnya waktu yang tak lain adalah nasib dan kehidupan kita sendiri. Bila kita menyia-nyiakan waktu, sama seperti kita mematikan masa depan dan membunuh diri kita secara perlahan. Oleh sebab itu manfaatkanlah waktu hanya untuk tujuan-tujuan yang positif.


sukses merupakan hasil dari kebiasaan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperlancar bagaimana Anda menggunkan waktu, yakni dimulai dengan kebiasaan Anda (kontrol diri). Dan kebiasaan ini dimulai sebagai pembuatan keputusan secara sadar.


Penanaman disiplin akan waktu, menghargai waktu sejak kecil merupakan hal penting. Dengan demikian, ia akan terbiasa untuk mengatur hidupnya secara mandiri dan optimal untuk merencanakan berbagai macam aktivitas.


untuk melaksanakan manajemen waktu yang optimal, memang perlu ditunjang dengan adanya keinginan yang kuat, tindakan yang terus menerus, aktif, lapang dada, penuh optimisme, berpengetahuan luas, mampu memadukan berbagai pemikiran dan mampu mengendalikan emosi


dalam banyak kasus, sukses bukan dihasilkan dari hal yang tak biasa, tapi lebih sebagai hasil dari kemampuan seseorang untuk 'menguasai keduniawian'. Dengan konsisten menampilkan seluruh tugas penting yang belum sempurna, sejalan dengan waktu aktivitas ini akan berubah jadi pencapaian besar. Berikut beberapa tips sederhana yang dapat diikuti untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik:


- Jangan Menangguhkan/Menunda.

Lakukan saat ini juga. Saat orang menunda sesuatu,itu berarti membunuh daya gerak pencapaian pada tujuan saat ini dan menghalangi kesempatan di masa mendatang lantaran waktu yang tersumbat. Cara untuk mencegah penundaan adalah dengan merancang deadline untuk tujuan yang harus dicapai. Menghindari deadline terakhir membawa penundaan yang diatur tujuan sebagai perantara untuk mencapai setingkat demi setingkat menuju tujuan.


- Ketahui Aktivitas Anda.

Memori adalah penuntun yang payah, jika ini berhubungan dengan menetapkan bagaimana Anda melewatkan waktu Anda. Cara terbaik untuk merekam aktivitas Anda sepanjang hari adalah dengan mendata apa yang Anda lakukan. Kebanyakan orang akan menemukan kalau mereka memiliki tiga jam dalam tiap hari yang sebenarnya dapat digunakan untuk hal yang lebih membangun atau tindakan yang efisiean. Kurangi waktu yang Anda gunakan untuk bertelepon, membolak-balik majalah atau surfing di web yang tak mengahasilkan apapun, dan batasi kegiatan-kegiatan yang tak penting.


- Buat Jadwal yang tepat.

Dalam memanfaatkan waktu yang efisien, pembuatan jadwal dalam agenda hidup, akan membantu kita lebih efektif dalam mengelola waktu dan mempercepat kita mencapai sukses


- Berkonsentrasi Pada Hasil.

Banyak orang melewatkan waktu mereka sepanjang hari dengan aktivitas yang hiruk-pikuk, tapi hanya sedikit membuahkan hasil. Itu semua terjadi karena mereka tak berkonsentrasi pada hal yang benar. Jangan terkecoh antara bekerja secara efisien dan bekerja secara efektif. Aktivitas dapat memang kadang dapat membebaskan dari tekanan tapi itu tak mencapai tujuan Anda. Dengan lebih berkonsentrasi pada sedikit preoritas 'utama' secara teratur. Anda dapat mencapai lebih banyak hal dalam waktu singkat.


- Gunakan Waktu Perjalanan Dengan Bijaksana.

Sangat mudah untuk mengabaikan waktu yang dilakukan untuk menempuh perjalanan dalam penafsiran manajeman waktu. Pertimbangkan dengan hati-hati apakah ini merupakan waktu yang sesuai dimana Anda dapat juga menggunakannya secara lebih produktif. Sebagai contoh, jika Anda memilih naik bus atau kereta untuk menuju tempat kerja, apakah ini menyediakan kesempatan untuk membuat penggunaan waktu Anda jadi lebih baik? Atau jika Anda nyetir sendiri, apa Anda bisa mendengarkan rekaman pendidikan atau motivasional yang dapat membuat Anda memperbaiki ketrampilan dan lebih produktif

- Bangun Rancangan Aksi.

Sebuah rencana tindakan merupakan daftar pendek dari tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai sebuah tujuan dimana fokus utamanya adalah pencapaian tujuan dan langkah untuk mencapainya secara spesifik dari pada hanya membuat tujuan untuk dicapai dalam periode waktu. Kapanpun Anda ingin mencapai sesuatu, buat gambaran gamblang dari rencana tindakan, ini akan memberi Anda kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu, dan memonitor progress pencapaian.

- Merespon Dengan Cepat.

Menyelesaikannya urusan Ketika memungkinkan itu ada, lakukan tindakan pada hari yang sama saat Anda menerimanya. Jangan biarkan pikiran Anda jadi bertumpuk dengan hal yang tak berguna.


- Bersikap Tegas.

Belajarlah berkata tidak pada orang lain. Waktu Anda sangat berharga. Jadi jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan Anda untuk kepentingan rencana mereka. Batasi gangguan sebisa mungkin. Tutup pintu Anda, matikan nada dering telepon atau minta dengan terus terang agar Anda tidak diganggu.


- Jadwalkan Waktu Untuk Bersantai.

Saat Anda mengatur waktu dan bisnis Anda, pastikan untuk menyisihkan saat untuk bersantai.


Dengan kita bisa memanfaatkan atau memanage waktu yang ada kita dapat menciptakan peluang yang lebih besar, peluang untuk usaha lebih baik, peluang untuk beribadah lebih baik, peluang untuk kerja lebih baik, atau peluang menajadi sukses akan dapat di capai lebih singkat jika kita bisa memanfaatkan waktu

Banyak waktu, kesempatan terbuang dengan sia-sia. Banyak potensi yang diabaikan begitu saja. Dan tidak sedikit keterampilan yang dibekukan. Hal tersebut terjadi karena ketidaktahuan akan tujuan hidup. Tidak tahu mau dibawa kemana raga, pikiran, dan harapan. Sangat disayangkan. Sementara waktu bergulir begitu cepat. Kalau tidak dicari bersiap-siaplah untuk terlunta-lunta. Tanpa tujuan yang jelas.

Untuk itu, kita harus sebaik mungkin memainkan hidup. Terampil merebut cita-cita, terampil menyusun rencana, , konsisten, dalam megatur waktu, karena waktu tidak akan bisa berputar kembali, sekali waktu terbuang, tak kan pernah waktu kembali. Lets' work hard and work wmart.Dengan kata lain, kita harus pandai-pandai meniti di atas titian waktu.


Orang yang sukses dan cerdas memanfaatkan waktu akan dapat mengerjakan banyak hal yang bermanfaat bagi kehidupannya, dan orang malas dan bodoh selalu membuang-buang waktu dengan sia-sia. dimana kah kategoi anda. Dan salah satu langkah awal untuk menggapai mimpi adalah anda harus bisa mengatur waktu yang ada.(EA)


Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda: "Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang." (HR. Bukhari)


Depok 04 maret 2007

--
Best Regard

Erwin Arianto,SE


 

Rabu, 05 Maret 2008

Bermental Juara

Sering kali kita melihat sahabat yang tidak mempunyai semangat untuk ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik atau mempunyai standar yang rendah bagi dirinya sendiri. Hal tersebut merupakan menjadi kendala kesukseksan diri pada kita terutama di masa dewasa atau dapat dikatakan tidak mempunyai mental juara. Mempunyai mental juara tanpa perlu menjadi ambisius bukanlah sesuatu yang instan. Ada proses pembiasaan yang perlu dilakukan sejak dari saat ini.
Bermental juara tidak hanya merujuk pada kita yang mampu memenangkan kompetisi atau lomba tertentu. kita bisa dikatakan bermental juara pada saat kita berhasil melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Seringkali makna juara yang seperti ini kurang disadari oleh kita

Cara yang dapat ditempuh untuk memiliki mental juara ini adalah dengan mengajari diri kita untuk menghargai sekecil apapun prestasi yang kita miliki. Motivasi dan cita-cita dapat membantu kita untuk berhasil dalam setiap langkah atau apapun yang kita lakukan. Bermental juara juga dapat berarti kita yang tangguh menghadapi segala tantangan. kita perlu ditempa untuk siap menghadapi tantangan dan menjadi kita yang mandiri. kita perlu belajar bagaimana cara memecahkan masalh dengan tepat dan bijaksana.

Bermental juara dapat berarti juga kita yang mampu menghadapi kekalahan. Dalam hidup, seseorang tidak selalu menghadapi keberhasilan tetapi juga dalam saat-saat tertentu menghadapi kegagalan atau ketidakmulusan. Di sini kita perlu belajar bahwa diperlukan usaha untuk mengatasi ketidakberhasilan.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan mental juara antara lain:
- menjadi mandiri, tidak tergantung pada orang lain.
- menjadi percaya diri dalam melakukan segala sesuatu.
- kita tidak cepat putus asa dan mau mencoba lagi apabila mengalami kegagalan.
- menjadi pribadi yang terbiasa memecahkan masalah.

Aspirasi vs Ambisi
Konsep membentuk mental juara bukanlah dengan menuntut kita untuk selalu menjadi juara. harus hati-hati agar memotivasi kita tidak dilakukan dengan cara memaksa. Seringkali kita merasa bangga saat diri kita memenangkan sesuatu, sehingga yang dikejar adalah hasil, bukan proses. Hal tersebut yang bisa menciptakan kita ambisius, di mana kita hanya akan berorientasi pada pencapaian hasil. Apabila kita memahami pentingnya proses maka akan tercipta aspirasi di dalam diri kita. kita yang memiliki aspirasi akan terinspirasi
dan termotivasi untuk senantiasa melakukan yang lebih baik lagi.

Pada diri kita yang ambisius, kita akan sangat keras berusaha mencapai sesuatu akan tetapi di lain pihak kita akan cepat puas dan bangga pada yang diperolehnya dan berhenti hanya sampai di situ. Berbeda dengan aspirasi yang bersifat jangka panjang dibanding ambisi. Hal terpenting bukanlah menjadi juaranya, tetapi bagaimana usaha kita untuk mencapainya. kita tidak harus selalu menjadi juara, tetapi menjadi lebih baik dari yang dia lakukan selama ini. Sehingga kita lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.

Mental juara dapat dibentuk dan dilatih sejak saat ini, terutama begitu kita mulai berinteraksi dengan dunia sekitarnya.dalam hal ini lingkungan sosial amat berpengaruh. Berikut ini tahap perkembangan dalam melatih mental juara:

Awal kehidupan kita ditandai dengan adanya trust (percaya) dan mistrust (ketidakpercayaan).
Trust atau rasa percaya menunjukkan adanya perasaan kenyamanan fisik dan sedikit rasa takut. Trust pada diri kita membentuk harapan dalam kehidupan bahwa dunia ini merupakan tempat yang nyaman. Jika kita tidak merasa nyaman dengan lingkungannya maka yang berkembang adalah rasa mistrust. Dalam membentuk mental juara dan memotivasi kita harus mementingkan kenyamanan dan kebahagiaan jangan sampai kita merasa terpaksa dan tidak enjoy terhadap apa yang dilakukannya.

1. Pada tahap awal ditandai dengan autonomy (otonomi atau kebebasan pribadi), shame (rasa malu) dan doubt (ragu-ragu).
Pada masa ini kita mulai menemukan dan mengembangkan tingkah laku. Jika kita diberi kesempatan untuk mencoba maka akan muncul otonomi. Tetapi jika kita
banyak diarahkan dan dilarang maka kita akan menjadi kita yang pemalu atau ragu-ragu. Pada usia ini cukup ideal untuk melepas kita memecahkan masalahnya sendiri, yang merupakan salah satu cara membentuk mental juara.

2. Pada masa tahap selanjutnya dengan initiative (inisiatif) dan guilt (rasa bersalah).
kita belajar untuk bertanggungjawab atas berbagai hal, Berkembangnya rasa tanggung jawab akan menanamkan rasa inisiatif pada kita. Sebaliknya akan muncul kita yang memiliki rasa bersalah dan cemas karena tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak diberi kesempatan untuk mandiri. Pengalaman dari lingkungan akan menjadikan kita memiliki rasa percaya pada dunianya, mandiri, penuh inisiatif, dan siap menghadapi apapun dalam dunianya. Hal-hal inilah yang merupakan esensi mental juara.

Dalam membentuk mental juara serta memotivasi diri ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu jika kita sering menjadi juara:
-kita yang selalu atau sangat sering menjadi juara kerap menjadi lebih down ketika mengalami kegagalan. Terlebih lagi jika orang-orang di sekitarnya bersifat menyalahkan, kita bisa merasa tidak berharga dan tidak diEXIT

cintai lagi karena sudah gagal. Hal tersebut yang biasanya terjadi apabila lingkungan kita lebih mengutamakan hasil daripada proses, akibatnya penghargaan diri kita menjadi relatif rendah.

-Munculnya sifat angkuh atau sombong pada diri kita yang sering menjadi juara. Sekecil apapun pencapaian kita perlu dihargai. Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan kita perlu dievalusi dan dicari solusinya. Pujian maupun evaluasi hendaknya diberikan secara proporsional. Dengan demikian kita tidak menjadi sombong tetapi masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang.

- Adanya sifat individualis kita perlu dihindari ketika menanamkan mental juara. kita bermental juara justru mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. kita yang menghargai dirinya sendiri berdasar proses, biasanya juga akan menghargai orang lain. kita perlu belajar memahami siapa dirikita, mengetahui kita akan bisa mandiri tanpa melupakan hakikatnya sebagai makhluk sosial.

Mental juara pada kita dapat dibentuk atau dilatih oleh siapapun, termasuk diri kita yang pernah gagal atau tidak terlalu sukses. Apabila orangtua bisa memiliki kepribadian yang positif dan memiliki motivasi serta keinginan untuk mengembangkan kitanya dalam lingkungan yang sehat dan tidak ada paksaan, diharapkan kita bisa tangguh menghadapi tantangan dan mempunyai mental juara karena setiap kita mampu menjadi juara.(EA)
--

Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン
アリアント
(内部監査事務局)